TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Fraksi PDIP di DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menyatakan, perlu ada evaluasi atas penanganan banjir oleh pemerintah DKI. Sebab, dia menilai, pemerintah DKI gagap menangani banjir. "Gagap, terkaget-kaget. Kalau ada antisipasi kan tidak mungkin gagap," kata Gembong saat dihubungi, Sabtu, 11 Januari 2020.
Menurut dia, pemerintah DKI tak menyiapkan program antisipasi banjir. Buktinya, banyak pompa penyedot air yang terendam air, bahkan rusak, ketika banjir menerjang sejak 1 Januari 2020.
Selain itu, pemerintah DKI tidak menginformasikan peringatan dini banjir kepada warga. Gembong mengutarakan, pemerintah daerah tak memanfaatkan media sosial atau teknologi lain untuk menyebarkan prediksi banjir. "Itu tandanya kalau kita (DKI) tidak siap. Kita gagap," ucap Gembong.
Karena itulah, PDIP mendukung pembentukan panitia khusus alias pansus banjir Jakarta. Tujuannya untuk mengevaluasi program DKI. Dia menilai program DKI haruslah fokus pada persoalan prioritas. Salah satunya permasalahan banjir.
Banjir melanda Jabodetabek pada 1 Januari pasca hujan deras. Akibatnya, sejumlah titik di lima kota Jakarta terendam air. Banyak warga yang mengungsi hingga lalu lintas lumpuh. Air mulai berangsur surut. Namun, banjir masih ditemukan di Jakarta Barat pada 7 Januari.