TEMPO.CO, Jakarta - Belajar dari banjir Jakarta 1 januari 2020, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi potensi banjir pada musim hujan tahun ini.
Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Muhammad Ridwan mengatakan telah menyiapkan langkah antisipasi hujan ekstrem yang masih berpotensi menerjang ibu kota.
Pemerintah akan terus memonitor peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terkait potensi hujan dan meneruskan secara realtime ke aparatur pemerintah di wilayah dan masyarakat melalui media sosial.
"Kami juga akan koordinasi dengan kelurahan rawan banjir terkait edukasi untuk masyarakat agar selalu menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah di kali atau saluran air yg dapat menyebabkan penyumbatan saluran air," kata Ridwan melalui keterangan tertulisnya, Sabtu, 11 Januari 2020.
Kondisi Kelurahan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat enam hari pasca banjir, Selasa, 7 Januari 2020. Tempo/M Yusuf Manurung
Pemerintah pun bakal memastikan sistem peringatan dini Automatic Weather Sensor (AWS) dan Disaster Warning System (DWS) yang dipasang di 14 kelurahan rawan banjir berfungsi dengan baik.
Selain itu, pemerintah akan terus menyosialisasikan kepada masyarakat untuk melaporkan informasi banjir dan bencana lainnya ke call center Jakarta Siaga 112 dan melalui tombol darurat di aplikasi Jakarta Aman.
Pemantauan tinggi muka air dari Dinas Sumber Daya Air setiap tiga jam dan menginformasikan kepada masyarakat melaui media sosial. "Koordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air terkait kesiapan dan keberfungsian 474 pompa stasioner dan 122 pompa mobile."
BPBD juga telah berkoordinasi dengan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan terkait persiapan perahu karet dan penyedotan air dilokasi banjir maupun genangan. Penyediaan perahu karet dan penyedotan air juga bakal difokuskan di wilayah yang tidak terdapat pompa dan berada di kawasan cekungan.
"Koordinasi dengan Dinas sosial terkait kesiapan dapur umum dan perahu karet, logistik dan tenda-tenda pengungsian juga sudah dilakukan," ujarnya.
Selain itu, Satpol PP dan Dinas Perhubungan juga sudah disiagakan untuk memastikan kesiapan kantong-kantong parkir di lokasi jika ada pengungsian dan pengaturan atau pengalihan arus lalin di sekitar lokasi banjir.
Dinas Lingkungan Hidup pun telah menyiapkan personelnya untuk memastikan pengangkatan sampah-sampah yang ada di bantaran kali dan di sejumlah pintu air. "Kami juga telah melakukan pemetaan di 25 lokasi kelurahan rawan banjir untuk mempersiapkan jalur evakuasi pengungsi jika ada pengungsi yang diakibatkan banjir dan menyiapkan tenda, perahu karet dan buffer stok logistik," ujarnya.