TEMPO.CO, Jakarta - Banjir Jakarta yang terjadi tepat pada tahun baru 2020 disebut-sebut lebih baik dalam hal penanganan Pemprov DKI Jakarta dan dampaknya lebih kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Pemprov DKI Jakarta merangkum sejumlah data dari BPBD DKI Jakarta, Bappenas, dan BMKG ihwal banjir yang menerjang Jakarta. Data banjir 2020 akan dibandingkan dengan tahun 2002, 2007, 2013, 2015, dan 2020.
Data tersebut telah dipaparkan Pemprov DKI Jakarta saat Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Kementerian Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat dan Kebudayaan (PMK) pada 7 Januari 2020. Berikut perbandingannya:
Curah Hujan Tertinggi saat Banjir
2020: 377 mm per hari
2015: 277 mm per hari
2013: 100 mm per hari
2007: 340 mm per hari
2002: 168 mm per hari
Area Terdampak
2020: RW tergenang 390; Luas area tergenang 156 Km persegi
2015: RW tergenang 702; Luas area tergenang 281 Km persegi
2013: RW tergenang 599; Luas area tergenang 240 Km persegi
2007: RW tergenang 955; Luas area tergenang 455 Km persegi
2002: RW tergenang 353; Luas area tergenang 168 Km persegi
Jumlah Pengungsi
2020: 31.232 jiwa
2015: 45.813 jiwa
2013: 90.913 jiwa
2007: 276.333 jiwa
2002: 154.270 jiwa
Jumlah Lokasi Pengungsi
2020: 269 titik
2015: 409 titik
2013: 1.250 titik
2007: Tak tercatat
2002: Tak tercatat
Korban Meninggal
2020: 19 orang
2015: 5 orang
2013: 40 orang
2007: 48 orang
2002: 32 orang
Waktu Surut Genangan per hari
2020: 4 hari
2015: 7 hari
2013: 7 hari
2007: 10 hari
2002: 6 hari