TEMPO.CO, Bekasi -Banjir parah terjadi di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor minim perhatian dari pemerintah daerah.
Meskipun telah memasuki hari ke-13, proses pembersihan sampah dan lumpur di titik terdampak baru mencapai 30 persen.
"Yang ada saat ini hanya dua beko, idealnya empat sampai enam," kata Kepala Desa Bojongkulur, Kabupaten Bogor Firman Riansyah kepada Tempo, Senin, 13 Januari 2020.
Karena itu, sampah dan lumpur pascabanjir masih sangat banyak menumpuk di lingkungan permukiman. Beberapa tahun lalu, bahwa warga di sini, terutama di Vila Nusa Indah melakukan unjuk rasa karena dinilai tak mendapatkan perhatian dari pemerintah. Mereka justru ingin bergabung dengan Kota Bekasi:
Berikut data dan fakta banjir di Bojongkulur pinggiran Kabupaten Bogor yang berdekatan dengan Kota Bekasi:
Lokasi terdampak banjir:
1. Perumahan Vila Nusa Indah 1
2. Perumahan Vila Nusa Indah 2
3. Perumahan Vila Nusa Indah 3
4. Perumahan Bumi Mutiara
5. Perumahan Vila Mahkota Pesona
Ketinggian banjir pada 1 Januari: 1,5-4 meter
Jumlah RW terdampak: 26 RW atau 160 RT
Jumlah rumah terdampak: 6.669
Jumlah korban terdampak: 26.240 jiwa
Sakit berat: 121 orang
Sakit sedang: 445 orang
Sakit rungan: 1083 orang
Pengungsi: 3.780 orang
Pengungsi bayi: 19 orang
Pengungsi balita: 44 orang
Pengungsi ibu hamil: 19 orang
Pengungsi Lansia: 106 orang
Kerugian materi akibat banjir besar tersebut, di luar kendaraan bermotor : Rp 120 miliar