TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi meminta Pemerintah Provinsi DKI mengkaji ulang proyek revitalisasi kawasan Jalan Sabang, Jakarta Pusat, menjadi pusat pedagang kaki lima atau PKL.
Rencananya, trotoar Jalan Sabang dilebarkan dan sebagian jalannya dijadikan lapak PKL dan lahan parkir.
"Jangan lagi PKL tambah di sini. Jadi sekarang masyarakat yang punya rumah tidak bisa parkir, bahkan parkir jadi harus bayar," kata Prasetio saat menemui para pemilik usaha di Jalan Sabang pada Senin, 13 Januari 2020.
Menurut Politikus PDI Perjuangan ini, Jalan Sabang memang mesti ditata. Namun, penataan tidak perlu lagi menambah jumlah PKL di kawasan itu.
Prasetio menerangkan bahwa sebagian warga merasa terganggu dengan para PKL di Jalan Sabang.
"(Apalagi) Pendapatan daerah dari PKL sangat dikit sekali dari Sabang."
Prasetio menyarankan pemerintah berdiskusi dengan warga jika mau merevitalisasi kawasan tersebut. Jangan sampai para pemilik rumah dan usaha di Jalan Sabang diabaikan.
"Kami bukannya menghambat (PKL), tapi harus diatur juga yang rapi," tuturnya.
Ia mengatakan pemerintah telah membangun Thamrin 10 dan lokasi binaan untuk membina para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Dia menilai fasilitas itu sudah cukup bagi UKM.
"Sekarang saya minta jangan membuat sesuatu tapi tidak dipikirkan dampak ekonominya," ucap Prasetio.