TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator massa Suara Rakyat Bersatu, Sisca Rumondor, mengatakan pihaknya tetap akan menggelar aksi hingga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan turun dari jabatannya. Menurut Sisca, tak ada yang bisa menghalangi warga untuk menyampaikan aspirasinya.
"Kami tetap berusaha aja. Masih ada lanjutan rencana aksi tapi belum tahu kapan. Kami lagi istirahat dulu," kata Sisca saat dihubungi, Rabu, 15 Januari 2020.
Sisca menuturkan tak ada yang bisa menghambat warga untuk menggelar demonstrasi. Sebab, undang-undang sudah mengatur hak warga menyampaikan pendapat di muka umum.
Menurut Sisca, massa Suara Rakyat Bersatu tetap bergerak meski dihalangi sekelompok orang seperti yang terjadi saat aksi di depan Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 14 Januari 2020. "Itu tidak baik kalau untuk menjalankan hal yang sifatnya demokrasi," ucap dia.
Pada Rabu, 14 Januari 2020, massa dari Suara Rakyat Bersatu berunjuk rasa menuntut Anies lengser dari DKI 1. Mereka menyoroti soal program-program Anies yang dirasa tak bermanfaat untuk warga. Puncak kekecewaan warga ketika banjir melanda Ibu Kota pada 1 Januari 2020.
Massa Suara Rakyat Bersatu bergerak ke depan Balai Kota. Mereka berkumpul di depan kantor gubernur. Sementara itu, di dalam halaman Balai Kota sudah berkumpul massa pro Anies. Mereka didominasi dari Organisasi Masyarakat Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar).
Situasi demo sempat memanas ketika massa pro dan kontra Anies bertemu. "Kami dukung gubernur untuk terus melanjutkan program-program penanggulangan banjir," ujar Ketua Umum Bang Japar, Fahira Idris, Senin, 13 Januari.