TEMPO.CO, Jakarta -Kepolisian resor Kota Tangerang Polda Banten membekuk mahasiswa dari Serang berinisial SBH, 19 tahun. Pria tersebut telah merampok taksi online pada 1 Januari 2020 lalu.
Kapolresta Tangerang Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi mengatakan peristiwa perampokan berlangsung tengah malam 1 Januari 2020 di jalan Raya Kronjo-Muncung, Kampung Kronjo Pamong, Desa Kronjo, Kabupaten Tangerang.
"Tersangka merupakan penumpang yang memesan taksi online dari Cilegon menuju Kronjo," kata Ade, Rabu 15 Januari 2020.
Ade mengatakan SBH dibekuk di Kampung Bom, Desa Jenggot, Kecamatan Mekarbaru, Kabupaten Tangerang, setelah melarikan diri. Ade menyebutkan peristiwa itu bermula saat korban Asep Saeful Anwar, 32 tahun, menerima pesanan taksi online dari tersangka.
Berdasarkan pesanan di aplikasi, kata Ade, tersangka minta diantar dari Kota Cilegon ke Kronjo. Rute yang dilalui dari Tol Cilegon dan keluar di Pintu Tol Balaraja Barat. Saat tiba di tempat kejadian perkara tersangka menodongkan pisau cutter ke leher korban,"kata Ade.
Korban mengalami luka pada leher. Pada saat itu kendaraan masih berjalan, oleng dan menabrak warung. Korban keluar dan berteriak minta pertolongan warga. Mendengar teriakan korban, warga berkumpul. Lalu warga menolong korban dan membawanya ke rumah sakit.
Tersangka SBH kemudian mengambil alih kemudi mobil Brio milik korban dan kabur.Ade mengatakan karena panik dan tidak menguasai laju kendaraan, tersangka pun mengemudikan kendaraan membabi-buta hingga akhirnya terperosok ke sawah. "Dia (tersangka) kabur dengan berlari sambil membawa telepon genggam korban,"kata Ade.
Ade mengatakan dibutuhkan waktu enam jam untuk meringkus pelaku yang bersembunyi di kampung Jenggot. Saat ini tersangka mendekam di Mapolsek Kronjo. SBH dijerat Pasal 365 ayat (1) KUHP juncto Pasal 365 ayat (2) dengan ancaman hukuman di atas 10 tahun penjara. Sedangkan barang bukti yang disita adalah 1 unit mobil korban, 2 unit telepon genggam, dan 1 pisau cutter.
"Kami mengimbau pengemudi taksi online senantiasa waspada dan sangat dianjurkan melengkapi diri dengan perangkat keselamatan seperti tombol panic button," kata Ade