TEMPO.CO, Bogor -Tentara Nasional Indonesia di bawah Komando Incident Commander Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Bogor, Letnan Kolonel Infanteri Harry Eko Sutrisno, terus memanfaatkan waktu perpanjangan tanggap bencana longsor Sukajaya hingga 14 hari ke depan.
Mereka terus melakukan evakuasi korban, juga membuka akses-akses desa yang masih terisolir pasca longsor Sukajaya
"Kami manfaatkan waktu perpanjangan ini, kami usahakan semua terevakuasi dan terselamatkan," kata Harry di Posko Cileksa, Kecamatan Sukajaya, Jumat 17 Januari 2020.
Harry mengatakan selain terus membuka akses dan mengevakuasi korban, pihaknya pun terus mendorong bantuan logistik yang setiap hari didistribusikan menggunakan kendaraan roda dua dan empat. Harry menyebut masih banyak perkampungan warga yang belum rata terbantu logistik, karena akses menuju ke sana harus melewati gunung dan tebingan yang masih rawan longsor.
Namun demikian Harry mengatakan, anggotanya tetap menembus akses itu. "Kami melewati gunung untuk sampai ke perkampunga warga, bisa 2 hingga 3 jam," kata Harry.
Selain evakuasi dan pendistribusian logistik, Harry mengatakan beberapa anggota TNI pun ikut mengawal dan standby bersama pihak kementerian Pekerjaan Umum dalam membuka akses jalan.
Sekitar dua atau tiga personil TNI diposkan di masing-masing titik pembukaan akses, menurut Harry anggotnya juga ikut mengatur lalu lintas dengan membagi waktu pengendara dan operasional alat berat. "Jadi semuanya kami koordinasikan, warga bisa berlalu lalang, alat berat pun bisa bekerja," kata Harry.
Harry mengatakan seluruh jajarannya terus standby, baik di posko utama juga posko-posko shelter yang di bangun di masing-masing desa terdampak bencana.
Semuanya berkoordinasi dan terhubung lewat pesawat handy talky, sehingga jika ada permasalahan yang dirasa cukup alot atau susah ditembus anggotanya bisa meminta bantuan kepada petugas atau personil lainnya.
"Intinya semua sudah terakomodir, tinggal kami memanfaatkan waktu ini se-efisien mungkin," kata Harry soal penangana bencana tanah longsor.