TEMPO.CO, Jakarta - Banjir kembali melanda Jakarta pada Sabtu pagi, 18 Januari 2020. Banjir disebabkan hujan deras yang mengguyur Ibu Kota sejak Jumat malam dan dilanjutkan hingga Sabtu pagi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat intensitas curah hujan tergolong lebat dan mencapai 10-20 mm per jam. Berikut fakta banjir yang 'mampir' lagi ke Ibu Kota. Banjir sebelumnya melanda berhari-hari sejak 1 Januari 2020.
1. 14 titik genangan banjir
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat ada 14 titik yang diterjang banjir kali ini. Kepala BPBD DKI Subejo menyebut ada 11 titik di Jakarta Barat terendam banjir, sisanya di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Ketinggian air variatif, mulai dari 10-30 cm hingga 30-70 cm.
2. Kawasan Jakarta Barat paling terdampak
Jakarta Barat menjadi wilayah dengan titik terbanyak yang terendam banjir. Data BPBD DKI memperlihatkan 11 dari 14 titik banjir berada di Jakarta Barat. Subejo menyampaikan 11 titik itu antara lain Jalan Cengkeh Pinangsia, Taman Sari dengan ketinggian air 10-30 cm, Jalan Pos Pengumben Kebayoran Lama 10-20 cm, Jalan Arjuna Selatan Kebon Jeruk 20-30 cm, Jalan Tanjung Duren Utara Grogol, 20-30 cm dan di S Parman Slipi 10-30 cm.
Dikutip dari Antara, puluhan rumah di Jalan Kebon Jeruk Baru terendam banjir. Seorang warga bernama Hendra menduga saluran Kali Anak Pesanggrahan mampet sehingga menyumbat air mengalir ke Kali Pesanggrahan.
3. BPBD DKI klaim banjir cepat surut
Subejo mengklaim banjir di seluruh titik surut pada Sabtu siang pukul 12.00. Informasi banjir yang bertamu lagi ke sejumlah wilayah Jakarta mulai menyebar sekitar pukul 06.30 di media sosial. Bahkan, menurut Subejo, banjir di beberapa titik surut sejak pukul 07.00.
Dia menyatakan, banjir merendam sejumlah rumah dan ruas jalan. "Untuk genangan di ruas jalan dapat surut kurang dari dua jam," ucap Subejo dalam keterangan tertulisnya.