TEMPO.CO, Jakarta -Kepolisian Resor Jakarta Timur masih memeriksa beberapa saksi ihwal dugaan kasus bunuh diri yang dialami oleh siswi SMP Negeri di Ciracas, Jakarta Timur. Pemeriksaan untuk mengetahui alasan pasti siswi berinisial SN itu nekat mengakhiri hidupnya.
"Senin ya nanti saya sampaikan, sekarang saya masih memeriksa para saksi," ujar Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur Ajun Komisaris Besar Hery Purnomo saat dihubungi Tempo, Minggu, 19 Januari 2020.
Soal dugaan SN mengakhiri hidup karena dirisak teman-temannya, Hery tak memberi tanggapan. Ia juga tak menjelaskan siapa saja yang diperiksa sebagai saksi dalam kasus tersebut.
Adapun SN melompat dari lantai 3 sekolahnya terjadi pada Selasa sore, 14 Januari 2020. Akibat tindakannya itu, ia mengalami luka parah dan sempat dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Namun setelah dua hari mendapatkan perawatan intensif, nyawa SN tak tertolong. Sekolah pun baru melaporkan aksi bunuh diri itu ke kepolisian setelah SN tewas. Hery mengatakan penyidik baru memeriksa 3 orang saksi dari guru dan penjaga sekolah setelah laporan diterima oleh pihaknya.
Selain itu, saat ini tengah viral di media sosial tentang dugaan SN bunuh diri karena dirisak oleh temannya. Dugaan itu muncul karena isi percakapan SN dengan seseorang di aplikasi chatting tersebar. SN mengatakan bahwa tak ada yang peduli dengannya dan mengungkapkan rencananya lompat dari sekolah.
CATATAN: Bantuan krisis kejiwaan atau tindak pencegahan bunuh diri di Indonesia, bisa menghubungi: Yayasan Pulih (021) 78842580.