TEMPO.CO, Depok -Korban luka akibat kecelakaan bus di wilayah Nagrok, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang Jawa Barat, perlahan sudah mulai membaik.
Humas RSUD Kota Depok, Stya Hadi mengatakan, dari total 13 pasien luka yang dirawat sudah hampir semuanya diperbolehkan pulang.
“Hanya tinggal tiga pasien lagi yang masih di rawat,” kata Hadi dikonfiasi Tempo, Senin 20 Januari 2020.
Hadi mengatakan, tiga pasien yang dirawat ini mengalami patah tulang dan cidera dibagian kepala, “Korban masih perlu penanganan oleh dokter,” kata Hadi.
Terpisah, Kepala Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Universitas Indonesia, Andi Ade Wijaya mengatakan, total pasien yang dirawat di RSUI ada 33 pasien, dengan rincian 6 luka ringan, 4 luka berat dan 23 luka sedang.
“Satu pasien dirujuk ke RS Hermina karena ada pendarahan di kepala, persoalannya ruangan kami kurang untuk perawatan intensif,” kata Ade.
Ade mengatakan, dari total pasien yang dirawat sudah ada 4 pasien yang dilakukan operasi yakni 3 pasien operasi ortopedi dan 1 pasien operasi pemasangan selang pada paru.
“Selanjutnya masih ada 8 pasien yang lagi menunggu untuk dilakukan operasi patah tulang, kemungkinan besok,” kata Ade.
Ade mengatakan, dari seluruh pasien yang dirawat di RSUI, 17 diantaranya luka dibagian kepala, 3 orang luka pada mata, 2 orang trauma dada, 1 orang lebam paru, dan 11 orang patah tulang.
“Secara umum kondisi pasien mulai stabil dan pasien yang telah dilakukan operasi sudah dimasukkan ke ruang perawatan,” kata Ade.
Diketahui, kecelakaan tunggal terjadi di jalan umum jurusan Bandung-Subang, tepatnya di Kp Nagrok, Desa Palasari, Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Sabtu 18 Januari 2020 sekitar pukul 17.15.
Sebuah bus pariwisata PO Purnama Sari nopol E 7508 W berpenumpang 58 orang terguling saat melintas dari arah Bandung menuju Subang. Akibatnya, 8 orang meninggal dunia, 32 orang luka berat, dan 18 orang luka ringan dalam kecelakaan bus tersebut.