TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Keadilan Sejahtera (DPW PKS) DKI Jakarta Sakhir Purnomo menyebut, anggotanya tak ada yang bisa memenuhi undangan Partai Gerindra untuk mengikuti konferensi pers pengumuman nama baru calon wakil gubernur DKI hari ini. Menurut Sakhir, dirinya harus mendatangi agenda lain.
Begitu juga dengan dua politikus PKS lainnya yang diundang menghadiri konferensi pers itu. "Kondisinya pak Abdurrahman Suhaimi itu kan sedang ibadah umroh. Pak Arifin dan saya juga sudah ada agenda," kata Sakhir saat dihubungi, Senin, 20 Januari 2020.
Sakhir mengutarakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Mohamad Taufik melayangkan undangan konferensi pers pada Minggu malam, 19 Januari 2020 pukul 21.21 WIB. Undangan dikirimkan kepada Sakhir, Wakil Ketua DPRD DKI Suhaimi, dan Ketua Fraksi PKS di DPRD Mohammad Arifin. Taufik mengirimkan undangan melalui pesan WhatsApp.
Sakhir lalu membalas pesan itu keesokan harinya pukul 06.45 WIB. Ada tiga poin balasan, yakni mendoakan Taufik selalu dalam keadaan sehat, berterima kasih atas undangan tersebut, dan meminta agar pengumuman nama calon wakil gubernur yang baru ditunda.
"Tapi ternyata, saya tidak tahu, WA yang saya kirim, oleh mungkin pak Taufiq sibuk, belum direspons sampai sekarang," ucap dia.
Sakhir mengharapkan pengumuman ditunda agar PKS dam Gerindra bisa bertemu terlebih dulu. Pertemuan bertujuan membuat jadwal pengumuman nama cawagub dan menyepakati bersama-sama kapan dua partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno ini menyerahkan surat dua nama baru ke Gubernur Anies.
Hari ini Gerindra mengumumkan dua nama baru cawagub. Keduanya adalah Nurmansyah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra. Surat penetapan dua nama baru ini telah ditandatangani Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Ketua Umum masing-masing partai. Tanda tangan Taufik dan Sakhir juga terpampang dalam surat itu.
Ditetapkannya dua nama ini telah menggeser dua calon sebelumnya, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu yang sama-sama politikus PKS. Pemilihan cawagub bergulir sejak November 2018. Proses pemilihan mandek di DPRD DKI.