TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, mengatakan wakil gubernur DKI Jakarta terpilih harus tahan terhadap perisakan. Musababnya, wagub DKI bakal mendampingi Gubernur DKI Anies Baswedan yang saat ini kerap menjadi sasaran kritik di media sosial.
"Harus siap dibully juga. Suka tidak suka," kata Adi saat dihubungi, Selasa, 21 Januari 2020.
Partai Gerindra mengumumkan dua nama yang bakal diusung menjadi calon wakil gubernur DKI di kantor Fraksi Gerindra DKI, kemarin. Keduanya adalah Nurmansjah Lubis dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra.
Mereka menggantikan dua kader PKS yang sebelumnya telah diusung kedua partai, yakni Sekretaris DPW PKS DKI, Agung Yulianto, dan mantan Wali Kota Bekasi, Ahmad Syaikhu yang kini menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PKS.
merupakan politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang ditunjuk sebagai salah satu calon wakil gubernur (cawagub) untuk mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, menggantikan Sandiaga Uno. Twitter/ @Nurmansjahlubis
Menurut Adi, kemenangan Anies dan Sandiaga pada Pilkada DKI tahun 2017 tak lepas dari situasi yang dianggap kontroversial. Pasangan yang diusung Gerindra-PKS itu dianggap menang karena memanfaatkan sentimen agama.
Saat itu, massa melakukan unjuk rasa untuk memenjarakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok karena menyitir ayat 51 surat Al Maidah. Dalam pidatonya di Kepulauan Seribu, Ahok menyampaikan jangan mau dibohongi sama ayat 51 surat Al Maidah.
Pernyataan Ahok soal ayat Al Maidah tersebut mengundang reaksi umat Islam untuk memenjarakannya karena dianggap menistakan agama. Massa yang tidak senang dengan kemenangan Anies, hingga saat ini, menjadikan gubernur sebagai sasaran perundungan.
"Jadi harus siap-siap (wagub baru) dengan itu semua," ujarnya. "Cuma resistensi tidak akan sekeras seperti yang dilakukan ke Anies," kata Adi.
Adi menilai perisakan terhadap Anies pun bakal terus dilakukan oleh massa yang tidak senang dengan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu. Sebab, Anies dinilai mempunyai peluang karir politik panjang.
Sehingga pihak yang menjadi lawan Anies, lanjut dia, bakal terus merisak mantan rektor Universitas Paramadina itu sampai Pemilihan Presiden 2024. "Makanya (Anies) digergaji dari sekarang. Bicara Anies itu bukan soal Jakarta atau gubernur. Tapi bicara 2024," ujar Adi. "Makanya sekarang digergaji satu per satu."
IMAM HAMDI