TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Nurmansjah Lubis, dinilai memiliki rekam jejak dan latar belakang yang dapat mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ketua Majelis Pertimbangan PKS DKI Mohammad Arifin menyatakan, Nurmansjah memiliki wawasan luas terkait Ibu Kota.
Musababnya, dia pernah menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta periode 2004-2009 dan 2009-2013. Dengan pengalaman itu, Arifin memastikan, Nurmansjah memahami persoalan Jakarta.
"Jadi pengalaman politiknya di DKI Insya Allah tidak dihiraukan, sangat memahami betul persoalan DKI," kata Arifin saat konferensi pers di kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS DKI, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Januari 2020.
Dalam riwayat hidup Nurmansjah yang diterima Tempo tertera bahwa dirinya menjabat sebagai Sekretaris Komisi B Bidang Perekonomian DPRD dan anggota Badan Anggaran (Banggar) pada 2004-2009. Di periode 2009-2013, Nurmansjah pernah menjadi anggota Komisi C, Komisi D, Banggar, hingga ketua fraksi.
Selanjutnya, pria kelahiran 1964 ini berpengalaman sebagai auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Sumatera Barat dan Jakarta. Menurut Arifin, pengalaman sebagai auditor itu penting untuk membantu kerja Anies.
"Beliau kan S1 dan S2 akuntansi jadi Insya Allah beliau paham urusan anggaran apalagi beliau punya pengalaman pekerjaan sebagai auditor," ujar dia.
Kini Nurmansjah berprofesi sebagai pedagang kopi dan properti. Bisnis ini digelutinya sejak 2014. Salah satu bisnis Nurmansjah dinamakan Kopi Bang Ancah. Di tengah kesibukannya itu, DPW PKS DKI mengusung dia sebagai calon wagub untuk menggantikan posisi mantan Wakil Gubernur Sandiaga Uno.
Munculnya nama Nurmansjah telah menggantikan posisi Agung Yulianto dan Ahamad Syaikhu. Gerindra dan PKS sebelumnya mengusulkan keduanya sebagai calon wagub. Proses pemilihan yang tak kunjung selesai membuat nama calon diganti menjadi Nurmansjah dari PKS dan Ahmad Riza Patria dari Gerindra.