TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menyatakan ingin mengintegrasikan Stasiun Kebayoran dengan halte Transjakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata Anies, berencana membangun kawasan Stasiun Kebayoran setelah pembangunan Halte Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) di Jalan Sisingamangaraja tuntas.
Menurut dia, proses integrasi di Stasiun Kebayoran bakal lebih kompleks ketimbang di kawasan Halte CSW. Sebabnya, jalur kereta di Stasiun Kebayoran berada di bawah jalan.
"Jadi bayangkan kereta api, penumpangnya turun di Kebayoran Lama. Kemudian naik ke jalan di atasnya, lalu baru ada Transjakarta. Jadi dua lapis," kata Anies usai melakukan peletakan batu pertama di Halte CSW, Rabu, 22 Januari 2020.
Pemprov DKI Jakarta, sebut Anies, tahun ini bakal mengintegrasikan Halte CSW agar penumpang tidak kesulitan menjangkau Transjakarta. Sebab, kondisi saat ini mempersulit penumpang bus karena harus menaiki 117 anak tangga yang setara dengan ketinggian tujuh lantai gedung untuk mencapai Halte CSW.
Dengan adanya integrasi, nantinya penumpang Transjakarta yang ingin ke Stasiun MRT tidak perlu lagi menaiki anak tangga karena akan disediakan eskalator dan elevator. "Setelah dibangun penumpang Transjakarta juga bisa langsung naik MRT. Begitu juga sebaliknya," sebut Anies
Ia menyatakan Pemprov mempunyai tantangan untuk mengintegrasikan antarmoda transportasi. Sebab, rencana pembangunan transportasi ibu kota sebelumnya masih berjalan sendiri-sendiri.
Anies pun berjanji akan membereskan persoalan transportasi Jakarta yang belum terintegrasi. Sejauh ini Pemprov DKI Jakarta telah mengintegrasikan empat stasiun kereta dengan Transjakarta. Keempat stasiun ialah Dukuh Atas, Senen, Juanda, dan Tanah Abang. "InsyaAllah ini semua bisa tuntas dengan baik," tuturnya.
IMAM HAMDI