TEMPO.CO, Bogor - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim membangun kerja sama dengan pengelola ojek daring, Gojek, untuk membuka shelter di Kota Bogor. Hal ini dilakukan agar aktivitas menaikkan dan menurunkan pelanggan jasa ojek menjadi lebih tertib.
"Kesepakatan kerja sama ini, sudah memasuki tahap akhir untuk membangun shelter di Kota Bogor," katanya usai rapat koordinasi antara Pengelola Gojek Bogor dengan Pemerintah Kota Bogor, di Kota Bogor, Rabu, 22 Januari 2020.
Shelter yakni tempat menaikkan dan menurunkan pengguna jasa ojek, akan dibangun di Jalan Mayor Oking, dekat pintu keluar parkir mobil di Stasiun Bogor, Kota Bogor.
"Shelter setelah dibangun dan beraktivitas akan diserahkan kepada Pemerintah Kota Bogor untuk dikelola oleh Pemkot," katanya.
Pemerintah Kota Bogor, kata dia, nantinya mengelola shelter ini untuk dimanfaatkan baik bagi pengguna jasa Gojek, pengguna angkot, maupun pejalan kaki. "Kami juga menyarankan, pengelola ojek daring lain, yakni Grab, mengikuti jejaknya," katanya.
Dedie menjelaskan pada diskusi dan koordinasi antara pengelola Gojek dan Pemerintah Kota Bogor, di Dinas Perhubungan Kota Bogor, dibahas sejumlah hal lainnya terkait aktivitas ojek daring di Kota Bogor. Misalnya, ukuran shelter di Jalan Mayor Oking, dekat pintu keluar parkir mobil itu sebesar 6 X 30 m2.