TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola belum mengetahui nasib sejumlah rusa yang berada di kawasan Monumen Nasional atau Monas. Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Monas, Isa Sanuri, menyatakan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta belum mengeluarkan keputusan ihwal nasib rusa selama proyek revitalisasi berjalan.
Isa juga belum memutuskan apakah rusa-rusa akan dipindahkan ke lokasi lain atau dipertahankan di sisi selatan Monas dekat dengan kawasan yang saat ini dalam tahapan revitalisasi.
"Apakah rusanya dipindah atau enggak ya belum tahu. Karena yang mengerjakan revitalisasi ini kan Dinas Citata. Kami tinggal nunggu arahannya seperti apa," kata Sanuri, Rabu, 22 Januari 2020.
Isa menambahkan hingga saat ini belum ada pembicaraan mengenai pemindahan sekumpulan rusa yang sudah ada di Monas sejak 2004. Kondisi rusa tutul di bagian selatan Monas ini bersebelahan dengan proyek revitalisasi yang berjalan. Meski ada proyek pembangunan namun rusa-rusa nampak tidak terganggu karena adanya sekat yang dibuat oleh pengelola.
"Rusa-rusa di sini rasanya tak terganggu sama revitalisasi. Mereka seperti sudah terbiasa sama bisingnya jalan," kata salah satu pengurus rusa tutul di Monas, Randy.
Di lokasi, rusa-rusa terlihat sehat dan gemar sekali makan. Mereka juga tidak terganggu dengan suara konstruksi revitalisasi Monas yang terdengar cukup kencang. Mereka berlarian bebas di lahan seluas 2,5 hektare.
Revitalisasi Monas saat ini memasuki tahapan pertama di bagian selatan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun Plaza Selatan yang berkonsep semi amphiteater. Untuk menghadirkan plaza, Dinas Citata DKI memotong sebanyak 190 pohon di kawasan tersebut. Meski begitu menurut Isa Sanuri, sebagian pohon yang masih layak untuk ditanam ulang tidak dipotong melainkan dipindahkan ke sisi barat Monas.