TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto meminta masyarakat lebih bijaksana dalam menyebarluaskan berbagai informasi terkait virus corona yang sedang melanda beberapa negara.
"Bayangkan berita itu, membuat penderitaan keluarga kita. Bukan penyakit yang membuat menderita," kata dia di Jakarta, Kamis 23 Januari 2020.
Apalagi, ujar dia, sebagai seorang dokter maka tenaga kesehatan harus pintar dan tahu persoalannya sehingga bisa waspada. Karena yang diwaspadai itu adalah kekacauan yang ditimbulkan termasuk berita yang menakuti masyarakat.
Ia mengatakan kasus virus corona di Kota Wuhan, Cina, telah menjangkiti 400 orang dan menyebabkan 17 orang meninggal dunia. Akibat kejadian itu, perekonomian dan saham-saham di negara itu mulai turun, sehingga muncul kekacauan sementara perayaan imlek sudah di depan mata.
"Yang merugikan dan membunuh banyak orang bukan penyakitnya tapi kekacauan pada ekonomi dan ketidakpercayaan," kata dia.
Saat ini di Kota Wuhan, katanya, sekitar tujuh juta hingga 10 juta penduduk tidak bisa masuk dan keluar dari wilayah tersebut akibat virus corona. Situasi tersebut juga berimbas pada penyediaan pasokan bahan makanan dalam jumlah besar bagi masyarakat di Kota Wuhan karena pemerintah harus menyediakan makanan bagi masyarakat yang terisolasi.
"Berapa puluh ton bahan makanan yang didrop ke Wuhan, itu baru untuk satu kota, bagaimana kelumpuhan ekonominya," kata dia.
Ia mengatakan apabila virus corona masuk ke Indonesia, masyarakat diminta untuk tidak panik. Karena petugas kesehatan akan turun tangan menanganinya. "Kita berdoa jangan masuk lah ke Indonesia, kalau ada yang masuk, kita layani dengan baik," ujarnya.
Hal itu termasuk pula melakukan isolasi kepada individu yang diduga terpapar virus corona serta pengobatan sesuai dengan mekanisme dan standar prosedur kesehatan. Sebelumnya beredar informasi pegawai Huawei yang berkantor di gedung BRI, Jakarta Pusat diduga terjangkit virus corona, namun Menkes Terawan memastikan bahwa hal tersebut tidak benar.