TEMPO.CO, Jakarta - RSPI Sulianti Saroso Jakarta memastikan pasien yang sempat mereka rawat tak terjangkit virus Corona. Korban dipastikan negatif setelah dilakukan pemeriksaan.
"Untuk saat ini di RSPI Sulianti Saroso tidak ada pasien virus corona karena pasien yang dirawat di RSPI bukan suspect nCoV (novel coronavirus). Hasil pemeriksaan PCR (polymerase chain reaction) negative corona virus," kata Humas RSPI Wiwik Hukmit kepada Tempo, Sabtu, 25 Januari 2020.
Sebelumnya, beredar informasi seorang pasien dirawat di RSPI Sulianti Saroso Jakarta diduga tertular nCoV. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Dwi Oktavia Handayani tak merinci siapa dan asal pasien tersebut.
Hingga kemarin pasien dirawat dan diisolasi di RSPI Sulianti Saroso. Dwi menyebut, pasien mengalami gejala tertular Cirus Corona, yakni demam dan infeksi saluran pernapasan. Selain itu, pasien juga memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit virus corona 14 hari sebelum sakit. Dwi tak merinci negara yang dimaksud.
"Jadi kalau memenuhi kriteria itu ya kami observasi untuk diperiksa, dipastikan bukan (terkena virus corona)," jelas Dwi.
Virus yang menyebabkan gangguang pernapasan dan demam ini ditengarai berasal dari konsumsi seafood di Kota Wuhan, Cina. Pemerintah Cina telah mengambil langkah darurat, terkait penyebaran virus ini. Salah satunya menutup akses keluar dan masuk bagi penduduk yang berada di Wuhan.
Rabu kemarin, seorang yang diduga terkena virus Corona juga menyebabkan Gedung BRI II sempat diisolasi. Korban yang diketahui sebagai seorang pegawai perusahaan teknologi informasi asal Cina, Huawei, tersebut mengalami demam tinggi dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun belakangan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto memastikan si pasien tak terkena virus tersebut.
Virus Corona sendiri awalnya terdeteksi di Wuhan, Cina. Hingga kemarin, tercatat 41 orang meninggal dunia karena virus tersebut. Sejumlah negara tetangga seperti Singapura dan Thailand dikabarkan telah mendeteksi penyebaran virus tersebut di wilayah mereka.