TEMPO.CO, Jakarta - Banjir masih menggenangi kawasan pemukiman di RT 08 RW 10 Kelurahan Cipulir, Jakarta Selatan, hingga Senin pagi 27 Januari 2020. Banjir tersebut merupakan dampak dari hujan yang turun sejak Ahad malam kemarin.
Ketua RT 08 Kristanto, hujan deras membuat air mulai naik pada Ahad malam. Pada pukul 23.00 WIB malam tadi, ketinggian air bahkan mencapai 90 hingga 110 cm.
"Naik dari semalem, puncaknya jam sebelas malam air setinggi lumayan dah 90 sampai 110 cm, kira-kira hampir seperut kalau yang di depan kuburan," kata Kristanto ketika dikonfirmasi pada Senin pagi.
Hujan yang turun sejak Minggu (26/1) malam hingga Senin pagi menimbulkan genangan setinggi 80 hingga 110 centimeter (cm) di permukiman warga RT 08/RW 10 Kelurahan Cipulir, Jakarta Selatan.
Menurut Kristianto, air memang sudah berangsur surut tapi lambat. Hingga Senin pagi ketinggian masih tersisa 70-80 cm.
"Sekarang ya 70 cm dah," katanya.
Air tersebut, menurut dia, berasal dari luapan Kali Pesanggrahan yang naik karena hujan deras dan kiriman dari Depok. Walau air masih menggenang, warga belum ada yang dievakuasi karena rata-rata warga memiliki rumah berlantai dua.
"Enggak ada yang mengungsi, banyakan punya lantai dua semua jadi enggak ngungsi," kata Kristanto.
Kristanto menambahkan, pihaknya terus memantau pergerakan air di pemukiman warga serta berkoordinasi dengan posko banjir yang tersedia di Kelurahan Cipulir. Saat ini, hujan gerimis pun masih mengguyur kawasan tersebut.