TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah warga korban kebakaran di permukiman padat di Jalan Peninggaran, Kebayoran Lama, kehilangan televisi yang ditaruh di pinggir jalan saat diselamatkan. Kebakaran dekat rel KRL jurusan Tanah Abang-Serpong itu terjadi pada Senin siang, 27 Januari 2020.
Pencurian oleh tangan jahil itu diduga terjadi saat warga mengevakuasi barang-barang miliknya ke luar rumah, dan diletakkan di pinggir rel KRL.
Setelah kejadian tersebut, warga Jalan Peninggaran bergotong royong melakukan penjagaan dan pengamanan di lokasi kebakaran menghindari tangan-tangan jahil yang memanfaatkan kesempatan.
Seperti di Gang Mushola At-Taubah I sejumlah pemuda memasang portal dan berjaga di depan gang membatasi orang yang masuk. "Buat jaga-jaga karena ada yang jahil juga, udah empat tv warga hilang," kata pemuda tersebut.
Kebakaran itu mengakibatkan satu orang meninggal, atas nama Koko Heryadi (44) dan dua luka-luka. Puluhan rumah juga hangus terbakar.
Pihak Kelurahan Kebayoran Lama Utara memastikan tidak ada fasilitas umum yang ikut terbakar dalam peristiwa kebakaran yang melanda pemukiman padat di Jalan Peninggaran Timur III RT 02/RW 09 itu.
"Mayoritas yang terbakar rumah warga, data sementara tidak ada fasilitas umum yang terbakar," kata Sekretaris Lurah Kebayoran Lama Utara, Marni saat ditemui di lokasi Senin malam.
Marni menyebutkan data sementara jumlah rumah yang terbakar ada 37 kepala keluarga dengan jumlah jiwa 162 jiwa.
Belum diketahui penyebab pasti kebakaran. Petugas Polisi, TNI, Satpol PP dan aparat kelurahan masih melakukan pendataan di lapangan. Posko pengungsian untuk warga korban kebakaran dibuat di Masjid Nurul Iman dan RPTRA Dwi Chandra Loka.
Sejumlah warga telah menempati posko dan sebagian besar lagi masih ke lokasi rumahnya yang terbakar.
Kebakaran di Kebayoran Lama itu sempat berhasil dipadamkan dengan mengerahkan 23 unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. Api sempat dikabarkan muncul lagi hingga membuat panik warga.