TEMPO.CO, Jakarta- Pemerintah DKI mengakui adanya modifikasi desain dalam revitalisasi Monas. "Ada modifikasi sedikit seperti yang saya sampaikan Jumat kemarin," ujar Sekretaris Daerah DKI Saefullah di Monas, Selasa 27 Januari 2020.
Saefulah menjelaskan modifikasi pada pembuatan plaza selatan dan pintu masuk dengan membangun duduk semi tribun di bagian tepi pintu masuk. Namun hal tersebut masih sesuai dengan desain Monas yang digambarkan dalam Keputusan Presiden 25 tahun 1995 tentang pembangunan kawasan Medan Merdeka.
Selain itu kata Saefullah dalam rencana revitalisasi Monas saat ini tidak membangun jalur pejalan kaki di sekeliling pagar Monas pada bagian dalam, seperti yang digambarkan dalam Kepres 25 tahun 1995. "Jadi yang beda di sini amphitheatre semacam kayak tempat duduk seperti tribun," ujarnya.
Saefulah menegaskan bahwa saat ini revitalisasi Monas baru dikerjakan di kawasan selatan dengan membangun plaza pintu masuk.
Ia juga menyatakan bahwa modifikasi tersebut sudah dilaporkan ke komisi pengarah pembangunan kawasan Medan Merdeka Kementerian Sekretariat Negara. "Desainnya semua kita laporkan," ujarnya.
Menurutnya revitalisasi Monas saat ini akan menambah ruang terbuka hijau dengan menambah jumlah pohon. "Ini lebih pro kepada penghijauan, ruang terbuka hijau," ujarnya
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono juga menyatakan hasil sayembara revitalisasi Monas telah dimodifikasi oleh DKI. "Revitalisasi itu ada sayembara desainnya. Ternyata hasil sayembara itu dimodifikasi," ujarnya.
Basuki tidak menjelaskan lebih jauh soal upaya modifikasi tersebut. Namun, ia berharap, desain revitalisasi Monas yang dieksekusi semestinya membuat kawasan taman nasional menjadi lebih baik.
FRANSISCA CHRISTY ROSANA