TEMPO.CO, Jakarta - Penyebaran novel Coronavirus (nC0v) atau virus corona di Indonesia hingga saat ini memang belum ditemukan. Meskipun demikian, Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso telah menyiapkan 50 ruang sebagai langkah antisipasi.
Direktur Utama RSPI Mohammad Syahril menyatakan RSPI saat ini memiliki 11 ruang isolasi yang sudah dibuka untuk menangani pasien yang diduga terjangkit virus corona. Jumlah itu bisa bertambah menjadi 50 ruang jika nantinya terjadi peningkatan.
"Umpamanya terjadi outbreak (penjangkitan), kami sudah menyiapkan semua. Ada 50 tempat tidur dibebaskan semua. Artinya Indonesia siap, tapi kami tidak berharap terjadi begitu," kata Syahri di RSPI, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu 29 Januari 2020.
RSPI adalah salah satu rumah sakit rujukan untuk mengisolasi pasien diduga terinfeksi virus corona. Syahril menyatakan bahwa satu ruang isolasi hanya bisa ditempati oleh satu pasien.
Pasien yang diduga terinfeksi virus corona diharuskan menjalani dua pemeriksaan laboratorium untuk memastikan apakah dia terjangkit atau tidak. Pemeriksaan itu terdiri dari cek darah dan pengambilan sampel dari tenggorokan menggunakan metode swab.
Syahril mencontohkan seorang pasien diduga terinfeksi corona yang kini dirawat di RSPI. Menurut dia, pasien itu menjalani isolasi di RSPI sejak Senin, 27 Januari 2020. Pasien tersebut merupakan rujukan dari Rumah Sakit Pondok Indah yang sudah menjalani perawatan total selama tujuh hari.
Menurut Syahril, hasil pemeriksaan laboratorium pertama akan keluar besok pagi. "Dua hari kemudian hasil lab kedua," ucap dia. "Sudah baik sebetulnya (kondisi pasien), tapi belum ada kepastian (terinfeksi corona atau tidak)."
Sebelumnya, RSPI Sulianti Saroso juga merawat satu perempuan diduga terinfeksi virus corona. Pasien ini mengalami gejala serupa dan baru bepergian ke Hainan, Cina. Pada Sabtu, 25 Januari 2020, humas RSPI Wiwik Hukmit, memastikan sang pasien tak terinfeksi virus corona.
Virus corona pertama kali terdeteksi di Wuhan, Cina. Hingga Rabu siang ini tercatat ada 5974 kasus coronavirus, 132 di antaranya meninggal. Para korban berasal dari Cina daratan, Hong Kong, Macau, Taiwan, Amerika Utara, Australia, dan negara asia lainnya.