TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Ciletuh Hilir, Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor meminta tolong kepada Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi untuk memperhatikan nasib kampung mereka. Permintaan ini diutarakan setelah Kampung Ciletuh Hilir dikelilingi pagar oleh pengembang PT MNC Land.
Ketua RW setempat, Djaja Mulyana, mengatakan sebanyak 600 Kepala Keluarga dengan 1.300 jiwa di wilayahnya terancam tidak punya akses untuk beraktivitas.
"Kampung kami ditutup beton. Mereka (MNC Land) membohongi kami. Kami minta Pak Jokowi ke sini lihat kami," kata Djaja di kediamannya, Cigombong, Kabupaten Bogor, Jumat 31 Januari 2020.
Djaja mengatakan, warga Kampung Ciletuh merupakan pendukung fanatik Jokowi.
Djaja menyebut nama Jokowi karena sepengetahuan dia Presiden pernah bilang siapa pun termasuk instansi pemerintah jika membangun suatu proyek, jangan sampai merugikan apalagi menyengsarakan rakyat.
Djaja mengatakan selama ini pihak kontraktor proyek tersebut sangat arogan terhadap warga Ciletuh Hilir.
"Siapa yang akan betah dengan kondisi kampung seperti ini? Hadirlah ke sini," kata Djaja.
Kampung Ciletuh Hilir kini dikelilingi pagar proyek PT MNC Land. Pemagaran yang menutup akses warga Ciletuh itu, menurut Djaja berawal dari surat pemberitahuan yang dikeluarkan oleh MNC dengan nomor 06/PT.MLL-DEM/IV/2019.
Dalam surat tersebut tertulis MNC akan melakukan pemagaran dengan atau sesuai kesepakatan yang dibuat dengan warga. Namun, kata Djaja realisasinya MNC memagar tidak sesuai isi surat tersebut.
Bahkan tanah makam yang tadinya tidak masuk pun, kini ikut dipagar oleh MNC. "Masalah sebetulnya banyak, coba aja cek ijin proyek MNC udah beres apa belum," kata Djaja.
Sebelumnya warga Ciletuh Hilir mengadukan permasalahan ini kepada jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor, aduan mereka pun ditanggapi oleh Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Rudy Susmanto. Rudy, menyebut akan membuat panitia khusus untuk mengetahui lebih dalam permasalahan antara warga Ciletuh Hilir dan MNC Land. "Kami akan perjuangkan hak warga, kami minta MNC perhatikan warga sekitar," ucap Rudy di kantornya.
Tempo mencoba menghubungi PT. MNC Land untuk mengonfirmasi masalah pemagaran tersebut. Namun Koordinator Humas Estate Managemen MNC Land, Azwar dan pimpinan tim perencanaan proyek Theme Park MNC Land, Antoni Haposan Simanjuntak tak mau berkomentar.