TEMPO.CO, Jakarta - Banjir yang merendam underpass Kemayoran, Jakarta Pusat, perlahan mulai surut pada Minggu malam, 2 Februari 2020. Kepala Sektor 6 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Orang Kecamatan Kemayoran, Mulandono, mengatakan ketinggian air yang berada di jalan lintas bawah itu tinggal 2,5 meter dari ketinggian awal mencapai empat meter.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sampai besok insyallah bisa kering," kata Mulandono di Underpass Kemayoran.
Hingga pukul 19.30 malam ini, kata dia, proses penyedotan air tidak mengalami kendala. Pemerintah menyediakan 15 pompa mobile milik pemadam lima unit, Dinas Sumber Daya Air lima unit, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat lima unit dan Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) dua unit.
Menurut dia, banjir di underpass Kemayoran dua pekan lalu, lebih parah ketimbang hari ini. Sehingga, kata dia, jika tidak ada hujan lagi air di underpass itu bakal tiris pada esok hari. "Kami bekerja nonstop," ujarnya.
Direktur Sungai Dan Pantai, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko, mengatakan sistem drainase kawasan Kemayoran, belum pernah dievaluasi setelah kawasan itu berubah fungsi dari bandara menjadi permukiman dan gedung perkantoran.
"Sejak dulu kan fungsinya Kemayoran ini untuk airport dan belum pernah direview sistem drainasenya," kata Jarot saat meninjau banjir di Underpass Kemayoran, hari ini. Kawasan Underpass Kemayoran merupakan wilayah yang menjadi kewenangan Kementerian Sekretariat Negara.
Jarot mengatakan kementerian telah mengumpulkan data penyebab banjir di underpass tersebut. Pada Senin besok, kata dia, kementerian bersama sejumlah instansi termasuk Pemerintah Provinsi DKI bakal mendiskusikan penanggulangan banjir di kawasan itu
Menurut dia, sejak Bandara Kemayoran ditutup pada tahun 1985, pemerintah belum menyentuh kawasan yang telah berubah fungsi tersebut. Pada tahap awal, kata dia, pemerintah bakal mengangkat sedimentasi di drainase yang berada di kawasan itu. Langkah selanjutnya, kata dia, baru pemerintah mengevaluasi sistem drainase di lokasi itu. "Dulu di sini masih landasan pacu. Kanan-kiri dulu, mungkin masih kawasan hijau," ujarnya. "Sekarang sudah dipakai peruntukkan lain."