TEMPO.CO, Bogor -Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah atau KPAID Kota Bogor, Dudih Syiaruddin, mengatakan turut prihatin atas penangkapan Zikria Dzatil terduga penghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini via Facebook.
Ia mengatakan akibat dari penangkapan itu kedua anak Zikria mengalami dampak. "Iya kan anak dua tahun itu masih menyusui, masih butuh ibunya. Kasihan dia jadi terdampak akibat masalah ibunya itu," ucap Dudih di Kantornya, Kota Bogor, Rabu 5 Februari 2020.
Dudih juga menyesalkan tindakan yang dilakukan oleh warganet yang merisak anak Zikria Dzatil lainnya di Facebook. Menurut Dudih apa yang menimpa ibunya, seharusnya tidak juga melibatkan anak-anaknya.
"Itu kan masalah ibunya, harusnya jangan libatkan anak-anaknya dong. Mereka kan enggak tahu apa-apa, malah mereka juga sedih atas penangkapan ibunya," kata Dudih.
Sehingga dari informasi dan laporan yang dia terima, Dudih mengatakan akan segera melakukan tindakan preventif dan mendatangi kediaman Zikria Dzatil untuk menemui anak terduga penghina Tri Rismaharini itu. Bahkan jika dibutuhkan untuk tindakan lainnya, ke depan secara khusus akan melakukan pendampingan agar anak-anak Zikria terutama yang masih balita tetap mendapatkan haknya sebagai anak.
Dudih mengatakan apa yang menimpa Zikria juga menjadi contoh bagi ibu-ibu atau warga lainnya untuk bijak dan waspada dalam bersosial media. "Jangan sampai karena ulah orang tua anak-anaknya ikut terdampak," kata dia.
Namun Dudih menyebut dan menegaskan apa yang menimpa Zikria Dzatil pun, harus dilihat dari sisi hukum. Sehingga tidak sampai terjadi masalah baru, dengan merisak atau mengganggu anak-anaknya.