Sebelumnya, imbas dari penawaran promo nikah murah yang ditawarkan Pandamanda, puluhan pasang calon pengantin mendatangi kantor Mapolres Metro Depok, Selasa 4 Februari 2020.
Salah satunya warga Sunter, Jakarta Utara, Anjar Susilo, 30 tahun dan calon istri. Ia mengatakan, setelah melunasi biaya pernikahan senilai Rp 50 juta, harap-harap cemas karena hingga H-5 hari pernikahannya, pihak wedding organizer belum juga melunasi pembiayaan vendor.
“Saya dikabari oleh vendor, katanya gedung belum dilunasi, padahal acara kita tanggal 9 Februari dan sudah kami bayar lunas ke Wedding Organizer,” kata Anjar ditemui Tempo di Mapolres Metro Depok.
Ilustrasi pernikahan. (Pixabay.com)
Anjar mengatakan dari penawaran promo itu dirinya mendapatkan 250 buah undangan, wedding ring, foto pre wedding, subsidi gedung dan katering. Namun dari semua yang ditawarkan itu baru dapat undangan dan foto pre wedding. “Itu pun setelah kami mengemis-ngemis karena tidak ada kabar untuk lakukan pra wedding,” kata Anjar.
Hal yang sama dirasakan pasangan pengantin lain, yakni warga Bogor, Isnaini, 25 tahun. Bedanya, Isnaini telah menjalani momen sakral tersebut namun tidak sesuai dengan harapan. Saat menjalani resepsi pernikahan pada Minggu 2 Februari 2020, tidak ada dekorasi dan katering, bahkan janur yang digunakan pun merupakan janur bekas resepsi yang pernah diselenggarakan di gedung tersebut.
“Dari pukul 14.00 hingga 16.00 sore, tidak ada katering sama sekali dan dekorasi pun akhirnya dibantu oleh pengelola gedung,” kata dia.
Isnaini mengatakan, dirinya juga ikut dalam paket Rp 50 juta. “Kami dapat informasinya dari instagram ada paket promo nikah murah dari Wedding Organizer Pandamanda, rupanya zonk gini,” kata Isnaini.