TEMPO.CO, Jakarta -Fraksi Partai Solidaritas Indonesia DPRD DKI menyarankan anggaran Formula E sebesar Rp 1,2 triliun yang bakal dilangsungkan di Monas, dialihkan untuk program antisipasi banjir di Ibu Kota.
Permintaan itu dilakukan setelah Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka (Komrah) tidak mengizinkan ajang balap mobil listrik itu digelar di dalam kawasan Monumen Nasional alias Monas, Jakarta Pusat.
“Awal tahun baru 2020 Jakarta mengalami banjir besar, padahal cuma hujan sehari. Seharusnya antisipasi banjir menjadi prioritas utama Pemprov DKI, bukan Formula El,” ujar Anggota Komisi D dari Fraksi PSI DKI Justin Adrian, dalam rilisnya Kamis, 6 Januari 2020.
Kementerian PUPR menemukan 44 tanggul rusak di Jabodetabek berdasarkan hasil survei mereka. Salah satunya berada di tanggul jebol di Kramat Jati, Jakarta Timur. Namun warga sekitar terpaksa memperbaikinya secara swadaya
“Saking lambatnya Pemprov DKI, warga sampai memperbaiki tanggul sendiri. Uang dan materialnya dari warga semua, Rp 20 juta. Uang segitu ngga ada apa-apanya dibanding anggaran Formula E sebesar Rp 1,2 triliun,” ucap Justin.
Justin juga menyorot program normalisasi sungai yang terhenti sejak 2018. Kementerian PUPR tidak bisa melaksanakan pekerjaan konstruksi karena masalah pembebasan lahan.
“Tahun 2019 kemarin anggaran pembelian lahan dibatalkan, katanya defisit. Kalau beneran defisit, mengapa malah bikin Formula E ratusan miliar?” ujar Justin.
Selain itu, politisi PSI DKI itu menuturkan bahwa banjir awal tahun 2020, belakangan ada banjir menggenangi kawasan Monas, terjadi akibat banyaknya pompa dan pintu air yang yang tidak optimal. “Dinas Sumber Daya Air bilang ada 76 pompa yang rusak. Kementerian PUPR bilang ada 11 pintu air rusak. Duit Formula E bisa dipakai untuk perbaikan itu semua dan masih sisa banyak,” ujar Justin lagi.