TEMPO.CO, Bandung -Asisten Perekonomian dan Pembangungan, Sekretariat Daerah Jawa Barat, Eddy Iskandar Muda Nasution mengatakan pada 2020 ini ditargetkan sudah dimulai pembangunan jalan khusus tambang di Kabupaten Bogor. “Tahun ini harus sudah dibangun. Desainnya sudah siap,” kata dia di Bandung, Kamis, 6 Februari 2020.
Eddy mengatakan, jalan khusus tambang tersebut diperuntukkan sebagai jalur transportasi khusus pengangkutan bahan hasil tambang di Cigudeg dan Rumpin, Kabupaten Bogor. “Gak boleh umum. Khusus tambang,” kata dia.
Eddy mengatakan, pembangunan jalan tambang itu tidak menggunakan dana pemerintah. Ada dua opsi yang tengah dijajaki untuk mendanai pembangunan jalan tambang itu. “Yang jelas bukan pakai APBD atau APBN,” kata dia.
Opsi pertama yang tengah dilakukan saat ini, dengan menawarkan pada seluruh pengelola tambang yang akan memanfaatkan jalan khusus tambang itu untuk keroyokan membangun sekaligus mengelolanya. Opsi kedua, mencari investor yang berminat membangun jalan itu sekaligus mengelolanya. Pada opsi kedua ini, pengelola tambang akan dikenai biaya setiap angkutan hasil tambangnya melintas.
Eddy mengatakan, saat ini pemerintah Jawa Barat tengah menjajaki opsi pertama. “Kalau tidak. Kita cari investor yang membangun,” kata dia.
Menurutnya, jalan tambang tersebut akan melintasi areal tambang di Rumpin, Cigudeg, dan Parung Panjang, agar angkutan bahan hasil tambangnya tidak lagi melewati Jalan Raya Parung Panjang, Bogor. “Outlet-nya ke tol Karawaci,” kata dia.
Eddy mengatakan jalan tambang tersebut sengaja dirancang langsung terhubung dengan jalan tol, kendati soal ini masih dalam bahasan dengan pengelola jalan tol. Opsi itu dipilih karena paling sedikit melintasi permukiman. “Itu yang paling sedikit mengganggu kawasan perumahan,” kata dia.