TEMPO.CO, Jakarta - Gereja Katedral Jakarta menyambut baik rencana pembangunan Terowongan Silaturahmi yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mempermudah akses antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral.
"Kami sangat mendukung wacana tersebut karena menegaskan kembali semangat dan ide Bung Karno saat menetapkan lokasi Masjid Nasional yang berdampingan dengan Gereja Katedral," kata Pastor Kepala Gereja Katedral Jakarta, Romo Albertus Hani dalam keterangan tertulisnya yang diterima ANTARA, Senin, 10 Februari 2020.
Pembangunan Terowongan Silaturahmi dapat meningkatkan relasi di antara dua gedung yang merupakan bagian dari cagar budaya nasional. Selama ini relasinya tercipta dari hal terkecil seperti parkir hingga kunjungan wisata maupun kenegaraan.
"Kami menyampaikan juga terima kasih atas rencana yang disampaikan beliau (Presiden Jokowi) pada Jumat 7 Februari 2020 berdasarkan ide hasil pembicaraan dalam silaturahmi antara kedua belah pihak, yaitu Imam Besar dan Ketua Badan Pengelola Masjid Istiqlal bersama Kepala Paroki Gereja Katedral," kata Romo Albertus.
Romo Albertus menyampaikan harapannya terkait penghubungan Istiqlal dan Katedral itu. "Semoga dengan adanya Terowongan Silaturahmi ini semakin mempererat persaudaraan, persatuan dalam Kebhinekaan serta silaturahmi dan toleransi antarumat beragama yang mendukung semangat kebangsaan," kata Romo.
Jokowi berencana membangun terowongan bawah tanah dari Masjid Istiqlal ke Gereja Katedral, Jakarta Pusat, untuk mempermudah silaturahmi antarumat beragama."Ini menjadi sebuah Terowongan Silaturahmi. Jadi tidak kelihatan berseberangan, tapi silaturahmi," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meninjau proses renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta, Jumat, 7 Februari 2020.
Turut mendampingi Jokowi dalam peninjauan itu adalah Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Agama Fachrul Razi dan Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.