TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi DKI Saefullah mengungkapkan alasan Gubernur Anies Baswedan memilih kembali kawasan Medan Merdeka atau Monumen Nasional, Jakarta Pusat, sebagai sirkuit balapan Formula E.
Menurut Saefullah, kawasan Monas dipilih kembali karena menampilkan wajah Indonesia. "Monas menjadi ikon kita," kata Saefullah di Balai Kota DKI, Selasa, 11 Februari 2020.
Ia menuturkan Monas menjadi monumen yang mewakili negara ini, yang harus ditonjolkan dalam penyelenggaraan acara berkapasitas internasional. "Event ini digandrungi milenial dan berbagai usia," ucapnya.
Melalui adu balap mobil listrik ini, Pemerintah Provinsi DKI berharap bakal mengundang wisata baik di dalam maupun mancanegara. "Event ini memang tujuannya menarik wisatawan," ujarnya.
Menurut dia, penyelenggaraan Formula E di kawasan Monas pun sudah mendapat lampu hijau dari Kementerian Sekretariat Negara, yang awalnya tidak mengizinkan. Melalui surat tertanggal 7 Februari lalu, Kemensetneg telah mengizinkan kawasan Monas digunakan dengan sejumlah catatan.
Menurut Saefullah lagi, pembangunan lintasan di kawasan Monas juga telah mengacu Keputusan Presiden nomor 25 tahun 1995 tentang pembangunan kawasan Medan Merdeka. "Intinya arah anginnya, pusaran anginnya lebih ke Monas. Jadi kami sedang fokus ke Monas," ujarnya.
Dalam beberapa hari ke depan, kata dia, PT Jakarta Propertindo sebagai panitia penyelenggara bakal mempersiapkan infrastruktur balapan mobil ramah lingkungan itu. Pemprov DKI berharap semua pihak membantu mensosialisasikan penyelenggara Formula E di ibu kota."Kalau ada hal-hal yang terganggu persiapan kami minta pengertiannya sekaligus mohon maaf karena pasti dalam konstruksi ada hal-hal yang terganggu," ujarnya.