Alat pengurai material itu juga dilengkapi dengan capit baja yang mampu mendorong beban seberat 10 ton. Capit tersebut juga dapat mengangkat beban seberat 2 ton. Sehingga, tak hanya untuk memadamkan api, alat tersebut juga bisa membersihkan lokasi kebakaran dari puing-puing maupun mengangkat kendaraan yang rusak manakala terjadi kecelakaan lalu lintas.
Sementara tipe LUF 60, dikhususkan memadamkan bencana kebakaran di area terowongan seperti jalur Mass Rapid Transit dan gang kecil yang tak dapat dijangkau mobil pemadam kebakaran. Dengan lebar 135 sentimeter, LUF 60 mampu menembus gang kecil dan menelusuri terowongan MRT.
Menurut Satriadi, alat tersebut telah dilengkapi dengan rail kit yang dapat dipakai untuk melaju di rel MRT dengan kecepatan 40 kilometer per jam. LUF 60 mampu menyemprotkan baik air murni maupun campuran dengan busa sejauh 70-80 meter.
Selain itu, kata Satriadi, LUF 60 juga dilengkapi oleh ventilator fan yang dapat menyedot asap dengan kecepatan 165 km per jam dengan kapasitas 6 m kubik per detik dan membuangnya sejauh 99 meter melalui air ducting. Kemampuan itu berguna untuk mengurai asap yang mengebul manakala terjadi kebakaran di area terowongan.
Menurut Satriadi, pengadaan dua alat robotik itu penting untuk mengantisipasi bencana kebakaran di kemudian hari. “Sangat efektif membantu pemadaman. Juga keselamatan anggota saat bertugas karena ini menggunakan remote control. Jadi minimal resiko bagi petugas saat penanganan,” tutur dia.