TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nurmansjah Lubis, menemui mantan Gubernur Fauzi Bowo alias Foke pada Kamis, 13 Februari 2020. Dalam pertemuan itu, Foke meminta Nurmansjah memperkuat keuangan daerah dan membangun koordinasi dengan semua pihak apabila terpilih jadi wagub.
"Bang Foke berpesan jika menjadi Wagub, saya diminta beliau membantu menguatkan pengelolaan keuangan DKI agar lebih baik dan membangun koordinasi dengan birokrasi pemda dan instansi terkait," kata Nurmansjah dalam keterangan tertulisnya, Kamis malam, 13 Februari 2020.
Nurmansjah berujar hendak mewujudkan pesan Foke itu. Dia menyebut, dengan kerja keras disertai latar belakang dan pengalamannya dapat merealisasikan pesan Foke.
Nurmansjah pernah menjadi auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) selama 12 tahun. Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu juga mantan anggota DPRD DKI untuk dua periode. Dia pernah duduk di Komisi B Bidang Perekonomian dan periode selanjutnya di Komisi D Bidang Pembangunan serta Komisi C Bidang Keuangan.
Dia mengutarakan sengaja menemui Foke. Tujuannya untuk silaturahmi dan menjaring nasihat soal pembangunan DKI. "Saya sengaja silaturahim ke rumah Bang Foke, sosok yang sudah berjasa dalam membangun DKI untuk meminta nasihat dan menyerap masukan beliau tentang Jakarta," ucap dia.
Nurmansjah adalah calon wagub dari PKS. Dia bersama Ahmad Riza Patria dari Partai Gerindra merupakan dua nama baru yang diusung untuk mendampingi Gubernur DKI Anies Baswedan. Dua nama sebelumnya gagal jadi wagub DKI lantaran proses pemilihan di DPRD tak kunjung selesai. Dua nama itu, yakni Agung Yulianto dan Ahmad Syaikhu yang sama-sama dari PKS.
Kini proses di dewan juga masih mandek. Dewan kerap molor menggelar rapat pimpinan gabungan alias rapimgab untuk menentukan tata tertib alias tatib pemilihan calon wagub. Proses pemilihan mulai dari penetapan tatib, pemilihan panitia pemilihan atau panlih, lalu diakhiri rapat paripurna (rapur) pemilihan.