Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

KPAI Prihatin dengan Kondisi Anak di Pengungsian Longsor Bogor

image-gnews
Presiden Jokowi menyapa warga saat meninjau lokasi penanaman pohon di bekas bencana longsor Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 3 Februari 2020. Tanaman vetiver ini dapat mencegah banjir dan tanah longsor serta memperbaiki kualitas tanah di sekitarnya. TEMPO/Subekti.
Presiden Jokowi menyapa warga saat meninjau lokasi penanaman pohon di bekas bencana longsor Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 3 Februari 2020. Tanaman vetiver ini dapat mencegah banjir dan tanah longsor serta memperbaiki kualitas tanah di sekitarnya. TEMPO/Subekti.
Iklan

TEMPO.CO, Bogor - Dua komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI, Susiana Affandi dan Hikmawati, menyebut pengungsian yang dihuni oleh korban bencana longsor dan banjir di Kabupaten Bogor tidak manusiawi.

Komisioner bidang sosial dan kondisi anak pada darurat, Susiana Affandi mengatakan lokasi yang dijadikan tempat pengungsian pun sangat jauh dari kata layak. Susi mengatakan miris dan sedih melihat hal itu, karena anak-anak korban bencana seharusnya mendapat prioritas mendapatkan hak nya.

"Ini apaan, boro-boro layak. Yang ada ini anak-anak seakan dibuang ke gunung atau hutan, tanpa ada fasilitas apapun," ucap Susi saat inspeksi mendadak lokasi pengungsian di Cihaur, Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jumat 14 Februari 2020.

Susi mengatakan beberapa tempat pengungsian yang dia kunjungi kondisinya juga sangat memperihatinkan bagi korban bencana yang berusia dewasa. Menurut Susi mulai dari tenda penampungan, fasilitas umum dan terutamanya tempat untuk Mandi Cuci Kakus atau MCK sangat tidak layak.

Bahkan, saat sidak pengungsian, Susi menyebut tidak ada satu pun aparat pemerintah yang bberjaga, baik itu keamanan, petugas kesehatan dan juga tenaga pendidik. "Jadi selama ini ngapain aja mereka. Kita akan tanya langsung," kata Susi.

Karena itu, Susi menyebut hasil inspeksi mendadak itu akan segera masuk ke meja rapat pimpinan KPAI. Mereka selanjutnya akan mengundang beberapa kementerian terkait untuk membahas secara pasti apa tindakan mereka selama ini, termasuk pemerintah daerah hingga pejabat tingkat Desa, RT dan RW nya.

"Apalagi tadi di MCK darurat, masya allah. Masa anak-anak cewek lagi mandi, ada kakek-kakek masuk kesana dan tanpa dosa lagi. Itu bahaya bagi anak," ucap Susi.

Susi mengatakan dengan kondisi seperti itu, ancaman kekerasan seksual dan tindakan berbahaya bagi anak pada kondisi darurat akan sangat rentan terjadi. Sehingga dia menyebut harus segera dilakukan langkah cepat dan tepat, agar kondisi itu ada solusinya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Belum lagi hilangnya hak dasar anak seperti bermain, juga hak privasi mereka. Itu sangat akan berdampak buruk pada usia mereka dewasa nanti," kata Susi.

Dia juga mengatakan jika terjadi kekerasan, si anak tidak akan mampu melawan dan pihak mana yang harus disalahkan. Karena jika sudah kejadian, semua akan saling salahkan atau mencari kambing hitam.

Komisioner KPAI bidang kesehatan anak, Hikmawati, mengatakan ancaman penyakit pun sangat mengintai anak-anak korban bencana yang tinggal di tenda pengungsian. Bahkan Hikmah mengatakan penyakit yang menyerang anak-anak di sana, bisa disebut atau tergolong jarang atau langka.

Hikmah mengatakan, berdasarkan laporan yang dia terima, terjadi tiga kasus penyakit berbeda dan satu diantaranya meninggal dunia karena telat penanganannya.
"Ada yang kena dematitis, Steven Jhonson dan anak-anak tidak akan mampu bertahan lama jika terjangkit penyakit itu," kata Hikmah.

Padahal menurut Hikmah sejak meninjau dan berkunjung ke lokasi penampungan korban longsor pada awal-awal kejadian, dirinya sudah mewanti-wanti dan meminta beberapa pihak terkait untuk lebih aktif dan preventif terhadap hak dasar dan kondisi anak. Terutama di pendidikan dan kesehatannya, namun fakta yang dia peroleh langsung di lapangan sangat jauh dari apa yang dia harapkan.

"Miris. Ini baru beberapa bagian lho, bagaimana dengan pengungsian yang lain. Saya kira 4 tempat ini cukup menggambarkan kondisi korban bencana, semua pasti sama," ucap Hikmah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

2 hari lalu

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Antisipasi Hujan, BNPB Gelar Modifikasi Cuaca untuk Mempermudah Evakuasi Korban Longsor Cipongkor Jabar

Hingga saat ini tim SAR gabungan baru menemukan lima jasad dari 10 korban yang tertimbun longsor.


Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

2 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Ahli ITB Jelaskan Penyebab Longsor Mematikan di Cipongkor Bandung Barat

Faktor utama pemicu longsor adalah curah hujan yang lebat.


Jalur Kereta Cilame-Padalarang Longsor Dini Hari, Dua Kereta Sempat Tertahan

2 hari lalu

Petugas menyingkirkan material longsor yang menutup jalur rel kereta api di lintas stasiun Karanggandul-Karangsari, Banyumas, Jateng, Senin 4 Desember 2023. Perjalanan kereta api yang melintas di DAOP 5 Purwokerto, dialihkan memutar melalui Bandung atau Semarang imbas jalur kereta tertutup material longsor akibat curah hujan tinggi pada Senin 4 Desember dini hari. ANTARA FOTO/Idhad Zakaria
Jalur Kereta Cilame-Padalarang Longsor Dini Hari, Dua Kereta Sempat Tertahan

Kereta yang sedianya melintasi lokasi longsor diminta berhenti menunggu proses pembersihan jalur.


Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

2 hari lalu

 Anggota SAR dan relawan mengevakuasi warga yang mengungsi menggunakan perahu karet melewati Jalan Raya Dayeuhkolot saat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

Tim gabungan Basarnas masih mencari enam orang korban yang hilang imbas banjir dan longsor. Proses pencariannya akan dilanjutkan pada pagi ini.


Dari Longsor di Cipongkor Bandung Barat, Tiga dari 10 Koban Hilang Ditemukan

3 hari lalu

Tim SAR gabungan mengevakuasi dua jenazah di lokasi longsor Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat
Dari Longsor di Cipongkor Bandung Barat, Tiga dari 10 Koban Hilang Ditemukan

Tiga dari 10 korban longsor di Cipongkor Bandung Barat sudah ditemukan. Warga yang mengungsi disarankan tidak kembali dulu ke rumahnya.


Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

4 hari lalu

Petugas penyelamat mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
Sembilan Orang Hilang Akibat Banjir Bandang dan Longsor di Bandung Barat

Banjir dan tanah longsor di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, membuat sejumlah warga hilang dan rumah rusak. Evakuasi masih berlangsung.


Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

4 hari lalu

Sejumlah petugas gabungan melakukan pencarian korban tanah longsor di Kampung Sirnasari RT 07/04, Kelurahan Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu, 15 Maret 2023. Hujan deras pada Selasa malam mengakibatkan tebingan tanah setinggi 30 meter dan lebar 15 meter longsor dan menyebabkan dua warga meninggal dunia, enam warga luka-luka, sementara empat warga lainnya masih dalam proses pencarian. ANTARA/Arif Firmansyah
Longsor di Desa Sentul Bogor Akibat Hujan Lebat, Satu Orang Tertimbun

Tim gabungan masih mencari warga yang tertimbun longsor di Desa Sentul, Bogor. Pencarian sempat terganggu hujan ekstrem.


45 Rumah Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Kota Semarang

5 hari lalu

59 Perjalanan Kereta Api Terdampak Banjir Semarang, Ribuan Tiket Dibatalkan
45 Rumah Rusak Akibat Banjir dan Longsor di Kota Semarang

BPBD mencatat setidaknya 45 rumah rusak akibat banjir, longsor dan pohon tumbang di Kota Semarang.


Polsek Bojonggede Tangkap Tiga Pengedar Sabu di Perum Villa Asia Bogor

8 hari lalu

Ilustrasi penjahat narkoba. TEMPO/Iqbal Lubis
Polsek Bojonggede Tangkap Tiga Pengedar Sabu di Perum Villa Asia Bogor

Barang bukti yang diperoleh dalam penggeledahan rumah tempat penyimpanan narkoba para pengedar sabu itu adalah 76,71 gram, satu unit HP dan timbangan


Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

10 hari lalu

Ilustrasi barang bukti perang sarung. Dok. Humas Polri
Cegah Perang Sarung dengan Mendorong Partisipasi Anak di Kegiatan Ramadan

KPAI menyarankan partisipasi anak dalam berbagai kegiatan Ramadan demi mencegah terjadinya kekerasan yang melibatkan anak, seperti perang sarung.