TEMPO.CO, Jakarta - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mulai membersihkan area depan komplek Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan yang terpapar radioaktif. Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama Batan, Heru Umbara, mengatakan petugas telah menemukan penyebab paparan radiasi.
"Dari hasil clean up itu, bahan penyebab paparan radiasi telah ditemukan bercampur dengan tanah. Temuan itu sedang dianalisis di laboratorium Batan," kata Heru dalam keterangan tertulis, Sabtu, 15 Februari 2020.
Menurut Heru, petugas membersihkan area itu dengan cara mengambil sumber radiasi di seluruh vegetasi dan tanah untuk kemudian diuji. Petugas mendapati vegetasi dan tanah yang dimasukkan ke dalam drum berkapasitas 100 liter. Total ada 52 drum. Heru berujar proses pembersihan akan terus dilakukan hingga 20 hari sejak 12 Februari.
"Setelah dilakukan proses clean up didapatkan penurunan paparan radiasi sebesar 30 persen dari 149 mikrosivet per jam. Pengecekan terakhir dilakukan pada Sabtu dini hari 98,9 mikrosivet per jam," jelas dia.
Heru mengimbau agar warga sekitar tak perlu panik. Dia meminta warga untuk beraktivitas seperti biasa asal tak masuk ke dalam area yang telah diberi tanda terkontaminasi. Adapun kejadian ini, menurut Heru, sudah ditangani pihak yang berkompeten. "Paparan radiasi ini bila dikelola dengan baik tidak akan membahayakan keselamatan warga," ucap dia.
Sebelumnya, Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menemukan adanya paparan radioaktif setelah melakukan uji fungsi unit pemantau radioaktivitas pada 30-31 Januari lalu. Target area yang diukur meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, wilayah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong.
Secara umum, Kepala Biro Hukum, Kerja Sama dan Komunikasi Publik Bapeten Indra Gunawan menjelaskan, nilai paparan radiasi lingkungan pada daerah pemantauan menunjukkan nilai normal (paparan latar). Namun saat dilakukan pemantauan di lingkungan Perumahan Batan Indah, ditemukan kenaikan nilai paparan radiasi di lingkungan area tanah kosong di samping lapangan voli blok J.
Tim uji fungsi melakukan pengecekan ulang dan penyisiran di sekitar daerah tersebut dan ditemukan nilai paparan radiasi lingkungan dengan laju paparan terukur signifikan di atas nilai normal. Terkejut dengan hasil itu, Bapeten mengajak Batan mengambil sampel tanah di sekitar lokasi untuk dilakukan analisa lebih lanjut di laboratorium milik Batan.
LANI DIANA