TEMPO.CO, Jakarta - Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Mushela Karentia menceritakan pengalaman bertahan dari ancaman virus corona saat terjebak di Wuhan, Cina
Mushela bertahan dengan memilih makanan dalam kemasan tertutup. "Keluarga berpesan supaya makan makanan tertutup seperti Chiki dan sejenisnya. Yang penting bukan makanan yang terbuka," kata adik kandung Mushela, Cherry, 17 tahun.
Kisah itu disampaikannya saat sedang menjemput kepulangan sang kakak di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu sore, 15 Februari 2020. Mushela adalah salah satu dar 238 WNI yang menjalani observasi virus corona di Natuna selama dua pekan.
Mushela saat ini berstatus sebagai mahasiswi semester empat jurusan manajemen bisnis di Wuhan University.
"Kakak saya sekolah di Wuhan, sejak tujuh bulan lalu melalui beasiswa pemerintah," katanya.
Sejak wabah Corona merebak di Wuhan, kata dia, keluarga yang kini tinggal di kawasan Serang, Cikarang Selatan, sempat khawatir.
Komunikasi yang bisa dilakukan melalui sambungan telepon atau panggilan video.
"Di Wuhan sempat stok makanannya habis. Tapi kakak saya bilang jangan khawatir, makanan di sini (Wuhan) terjaga dan aman," katanya.
Makanan instan tersebut diperoleh WNI dengan cara membelinya menggunakan kocek pribadi dari sejumlah minimarket yang berdekatan dengan pusat karantina.
Selain mengonsumsi makanan ringan dalam kemasan plastik tertutup, Mushela juga diminta oleh keluarga untuk terus berdoa. Untuk konsumsi minuman pun dipilih secara selektif menggunakan air mineral kemasan demi mencegah terkena virus corona.
ANTARA