TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto sudah mengantongi beberapa nama klub sepak bola di Indonesia yang berpotensi melakukan pengaturan skor. Selain itu, Gatot mengatakan juga mengantongi identitas seorang runner atau orang yang menjadi calo antara klub dengan mafia pengaturan skor.
"Ada semacam runner ya bukan bandar, itu ada seseorang dan owner klub itu ada beberapa nama tertentu," ujar Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 18 Februari 2020.
Meskipun begitu, Gatot tak menjelaskan secara rinci nama klub yang berpotensi melakukan pengaturan skor itu. Ia mengatakan pihaknya akan melakukan pengawasan lebih ketat terhadap klub tersebut.
"Kami tidak ingin hajatan besar kita itu tercemar dengan hal-hal kecil atau apapun yang namanya dugaan mafia skor ini," ujar dia.
Hari ini, Satgas Antimafia Bola Jilid 3 bertemu dengan Kemenpora di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan. Pertemuan itu untuk memperkuat koordinasi antardua instansi.
Dalam Satgas Antimafia Bola Jilid 3, Sekretaris Menpora Gatot Dewa Broto mengatakan pihaknya telah masuk ke Tim 9 yang bertugas mengusut pengaturan skor. Salah satu peristiwa pengatiran skor yang pernah terjadi, kata dia, misalnya pada pertandingam AFF 2010 ketika Indonesia diambang kemenangan.
Selain pengaturan skor, Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono menjelaskan pihaknya juga sudah memetakan potensi kecurangan dalam perekrutan pemain Timnas U-20. Oleh sebab itu, ia memerintahkan Satgas Antimafia Bola Jilid 3 untuk mengawasi dengan ketat proses seleksi itu.
"Saya kira Satgas sudah tahu bagaimana modus operandi yang dilakukan oleh oknum-oknum, yaitu pengurus, pemain, wasit, hakim garis, manajer, dan sebagiannya," ujar Gatot di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 11 Februari 2020.