TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Joga, menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tinggal meneruskan program gubernur sebelumnya dalam menangani banjir Jakarta. Menurut Nirwono, mantan Gubernur DKI Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sudah merealisasikan program mengatasi banjir tapi tak dilanjutkan Anies.
"Tidak perlu gengsi tetapi keberanian dan ketegasan mengatasi banjir," kata Nirwono saat dihubungi, Senin, 17 Februari 2020.
Dia berujar Anies seharusnya berani dan tegas menangani banjir. Sebab, tantangan terberatnya adalah merelokasi permukiman di bantaran kali yang terdampak banjir awal tahun ini.
Dia menyampaikan, Jokowi sudah mulai upaya penanganan banjir dengan merevitalisasi Waduk Pluit, Jakarta Utara dan Waduk Ria Rio, Jakarta Timur. Di era Jokowi ini juga pemerintah DKI melakukan sosialisasi dan merencanakan penataan bantaran kali sekaligus relokasi warga.
Program ini kemudian dilanjutkan Ahok. Ahok, Nirwono merinci, telah merealisasikan penataan Kali Ciliwung di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur.
Nirwono menganggap, Anies seharusnya melanjutkan program Jokowi dan Ahok untuk normalisasi kali. Sayangnya, kini tak ada kejelasan kelanjutan program tersebut.
"Banjir awal Januari dan Februari lalu membuktikan tidak ada upaya serius Pak Anies dalam mengantisipasi dan menangani banjir," ucap dia.
Sebelumnya, lembaga survei Indo Barometer menjabarkan, publik nasional menganggap mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok paling berhasil mengatasi masalah banjir. Persentasenya mencapai 42 persen. Kemudian di posisi kedua ditempati oleh mantan Gubernur DKI Joko Widodo dengan tingkat keberhasilan 25 persen. Barulah Anies duduk di posisi terakhir yang meraup 4,1 persen.
Tak hanya itu, Anies juga mendapat rapor merah soal mengatasi kemacetan. Lagi-lagi Gubernur Jakarta yang dianggap paling berhasil mengatasi kemacetan adalah Ahok yang meraup 35,3 persen dan disusul Joko Widodo sebesar 25,3 persen. Sementara persentase Anies menukik tajam, yakni 8,3 persen.