TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah DKI Jakarta akan melakukan inspeksi mendadak atau sidak ke pasar dan apotek setelah harga masker melonjak karena wabah virus corona.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo menyebut sidak ke toko alat kesehatan dan apotek di Jakarta itu akan menggandeng Polda Metro Jaya.
"Koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Polda untuk mau merapatkan bersama dan nanti akan ada tim terpadu untuk turun ke pasar-pasar," kata Ratu di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 18 Februari 2020.
Ratu mengatakan operasi harga masker bakal digelar dalam waktu dekat. Adapun lokasi yang disasar adalah toko alat kesehatan di Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Dinas PPKUKM juga hendak mengecek persediaan masker di beberapa apotek.
"Selama ini yang banyak jual alat kesehatan kan Pramuka dan mungkin nanti apotek-apotek juga tidak menutup kemungkinan kami akan cek juga," ucap dia.
Awal Februari lalu, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu mengatakan salah satu pemicu ludesnya masker di pasaran adalah maraknya berita bohong alias hoaks virus corona.
"Karena sekarang virus hoaksnya lebih banyak. Sekarang Anda kenapa memakai masker? Memangnya Virus Corona sudah ada di Indonesia?" ujar dia di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa, 4 Februari 2020.
Lonjakan pembelian masker belakangan sempat diberitakan terjadi semenjak menyebarnya Virus Corona yang berpusat di Wuhan, Cina.
Sebelumnya, harga masker jenis N95 dan masker bedah (surgical mask) melonjak setelah kabar soal wabah novel coronavirus (n-CoV) atau COVID-19 meluas. Diberitakan harga masker bedah per boks melonjak hingga lima kali lipat, dari semula sebesar Rp 30.000 per boks menjadi Rp 150.000 per boks. Sementara harga masker N95 naik dari ratusan ribu menjadi jutaan rupiah per boks.