Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

126 Detektor Akan Dipasang, Pantau Radiasi Nuklir di Indonesia

image-gnews
Petugas Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melakukan dekontaminasi terhadap tanah yang terpapar radiasi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 18 Februari 2020. Radiasi radioaktif Caesium-137 yang berada di lahan kosong kawasan Perumahan Batan Indah tersebut bukan dikarenakan oleh kebocoran dari reaktor Nuklir di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek). TEMPO/M Taufan Rengganis
Petugas Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) melakukan dekontaminasi terhadap tanah yang terpapar radiasi radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 18 Februari 2020. Radiasi radioaktif Caesium-137 yang berada di lahan kosong kawasan Perumahan Batan Indah tersebut bukan dikarenakan oleh kebocoran dari reaktor Nuklir di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek). TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) akan memasang 126 detektor radiasi nuklir berupa Radiation Data Monitoring System (RDMS). Detektor itu akan dipasang di semua stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di seluruh Indonesia untuk meningkatkan deteksi dan pemantauan radiasi nuklir di lingkungan.

"Kami punya rencana untuk memasang 126 RDMS sebuah detektor nuklir di stasiun-stasiun BMKG. Sudah terpasang 15 RDMS di tahun lalu, jadi nanti akan ada 20 sampai 22 dipasang tahun ini," kata Kepala Bapeten Jazi Eko Istiyanto dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Riset dan Teknologi, Jakarta, Selasa 18 Februari 2020.

Bapeten juga akan sering menerjunkan inspektur ke lapangan yang membawa detektor radiasi bergerak dengan tas punggung untuk menjangkau daerah-daerah lain di Indonesia. Pengerahan ini dilakukan untuk memantau potensi radiasi di lingkungan demi menjaga keselamatan masyarakat.

"Sehingga tidak hanya daerah Serpong yang diawasi tetapi juga bisa tempat lain untuk menemukan apakah ada di tempat lain atau tidak," ujarnya.

Bapeten juga akan memasang Radiation Portal Monitor (RPM) keluar atau masuknya barang radioaktif ilegal dan berbahaya ke wilayah Tanah Air.

RPM merupakan portal monitor radiasi yang dipasang tetap untuk melakukan pemeriksaan terhadap sumber radiasi gamma dan atau neutron secara otomatis terhadap barang, orang, dan kendaraan yang melewati daerah deteksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saat ini, baru tujuh RPM yang telah terpasang di sejumlah pelabuhan di Indonesia, seperti Pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Pelabuhan Batu Ampar di Batam, dan Pelabuhan Bitung di Sulawesi Utara. Indonesia saat ini memiliki 172 pelabuhan.

Peningkatan pemantauan radiasi di lingkungan diperlukan untuk menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat dari bahaya bahan radioaktif.

Keputusan untuk pemantauan radiasi nuklir ini diambil setelah Bapeten menemukan paparan radiasi bahan radioaktif Cesium 137 di tanah kosong di samping lapangan voli blok J Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Paparan radiasi itu dideteksi oleh sensor bahan radioaktif saat Bapeten melakukan pemantauan radioaktivitas lingkungan di Perumahan Batan Indah. Paparan radiasi itu dideteksi oleh unit pemantau radioaktivitas lingkungan bergerak (mobile RDMS-MONA) yang dimiliki Bapeten sejak 2013 untuk keperluan kesiapsiagaan nuklir.

Pada 30-31 Januari 2020, Bapeten melakukan deteksi radioaktivitas di lingkungan Jabodetabek yang meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong. Ditemukan ada nilai paparan radiasi nuklir dengan laju paparan terukur signifikan di atas nilai normal di area tanah kosong itu.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profesor ITS Kembangkan Cat Pengecoh Radar dari Pasir Erupsi Gunung Semeru

1 hari lalu

Sejumlah kapal perang Republik Indonesia (KRI) yang tergabung dalam Latihan Operasi Amfibi (Latopsfib) TNI Angkatan Laut (AL) 202i  di Dabo Singkep, Kepulauan Riau. TNI AL mengerahkan 33 kapal perang, 16 pesawat udara, 39 material tempur Korps Marinir, dan 4.300 prajurit dalam latihan tersebut. Foto : TNI
Profesor ITS Kembangkan Cat Pengecoh Radar dari Pasir Erupsi Gunung Semeru

Guru besar dari ITS membuat bahan pelapis antiradar untuk alat pertahanan. Terinspirasi dari armada asing yang mampir ke Indonesia tanpa terdeteksi.


Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

19 hari lalu

Alat proteksi radioaktif dan nuklir pertama di dunia hasil kolabotasi KBRN Pasukan Korbrimob Polri dan UGM ditunjukkan dalam Rakernis TA 2024 Korbrimob Polri di Gedung Satya Haprabu Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok pada Kamis, 7 Maret 2024. Foto: Humas Brimob
Kolaborasi Brimob dan UGM Ciptakan Alat Proteksi Radioaktif dan Nuklir, Disebut Pertama di Dunia

Inovasi ini dilatarbelakangi adanya ancaman berintensitas tinggi radioaktif nuklir berbahaya di wilayah Tangerang, Banten, tahun 2020.


4 Jenis Kanker dengan Pilihan Pengobatan Paling Beragam

39 hari lalu

ilustrasi kemoterapi (pixabay.com)
4 Jenis Kanker dengan Pilihan Pengobatan Paling Beragam

Meskipun rumit, beberapa jenis kanker punya lebih banyak pilihan pengobatan. Berikut jenis kanker yang disebut punya lebih banyak opsi pengobatan.


Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

44 hari lalu

Kedokteran nuklir menggabungkan diagnostik dan terapi (teranostik) untuk penyembuhan aneka penyakit kanker. (Foto Dok.Humas RSHS)
Pakar Jelaskan Kedokteran Nuklir dan Kelebihannya

Nuklir yang digunakan dalam kedokteran nuklir berskala medis sehingga sangat aman, bahkan menguntungkan untuk diagnostik dan terapi.


Beda Radioterapi Eksternal dan Internal untuk Penanganan Kanker

50 hari lalu

Seorang penderita penyakit kanker, saat akan menjalani pengobatan radiasi untuk mematikan jaringan sel-sel kanker, di ruang Radioterapi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, 20 Mei 2016. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia dan Serikat Pengendalian Kanker Internasional memprediksi peningkatan penderita kanker sebesar 300 persen di seluruh dunia pada tahun 2030. TEMPO/Imam Sukamto
Beda Radioterapi Eksternal dan Internal untuk Penanganan Kanker

Pahami beda radioterapi internal dan eksternal untuk pengobatan kanker. Simak penjelasan pakar berikut.


Memahami Terapi Radiasi untuk Pengobatan Pasien Kanker, Cek Kelebihannya

51 hari lalu

Petugas mempersiapkan radiasi untuk penderita penyakit kanker di ruang Radioterapi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, 20 Mei 2016. Sekitar 70 persen penderita kanker berada di negara berkembang seperti Indonesia dengan prevalensi kanker mencapai 4,3 banding 1.000 orang. TEMPO/Imam Sukamto
Memahami Terapi Radiasi untuk Pengobatan Pasien Kanker, Cek Kelebihannya

Terapi radiasi atau radioterapi berguna untuk membunuh benih-benih kanker yang sekiranya masih tersisa setelah pembedahan dan kemoterapi.


6 Fakta Smart Luggage, Boleh Masuk Kabin Pesawat Asal Lakukan Hal Ini

19 Januari 2024

koper pintar Bluesmart Series 2.MEN`S JOURNAL.COM
6 Fakta Smart Luggage, Boleh Masuk Kabin Pesawat Asal Lakukan Hal Ini

Tidak semua smart luggage dilarang masuk kabin pesawat. Ada yang dibolehkan masuk asal melakukan hal ini sebelumnya.


Mengenal Bikini Atoll, Pulau yang Pernah Dijadikan Uji Coba Bom Atom Amerika Serikat

17 Januari 2024

Ilustrasi ledakan bom nuklir. news.com.au
Mengenal Bikini Atoll, Pulau yang Pernah Dijadikan Uji Coba Bom Atom Amerika Serikat

Uji coba bom atom di Pulau Bikini Atoll menjadi ledakan bom atom pertama di bawah air di dunia.


Berjuang Lawan Kanker, Vidi Aldiano Selesai 10 Kali Terapi Radiasi

13 Desember 2023

Vidi Aldiano selesai menjalani terapi radiasi untuk menyembuhkan kanker dalam tubuhnya. Foto: Instagram/@vidialdiano
Berjuang Lawan Kanker, Vidi Aldiano Selesai 10 Kali Terapi Radiasi

Selain berterima kasih ke diri sendiri, Vidi Aldiano juga meminta doa agar bisa terus semangat berjuang melawan kanker dalam tubuhnya.


Waspada, Ini 5 Pemicu Kanker Tulang

10 Desember 2023

Rathis Supiksa (7) yang didiagnosis menderita kanker darah dan kanker tulang di kakinya, duduk di atas meja di dapur umum di rumah singgah perawatan kanker dekat Rumah Sakit Apeksha, Kolombo, Sri Lanka, 15 Agustus 2022. Seluruh Rumah sakit di Sri Lanka tengah berjuang untuk mengatasi kekurangan obat selama delapan bulan terakhir saat terjadinya krisis ekonomi. REUTERS/Kim Kyung-Hoon
Waspada, Ini 5 Pemicu Kanker Tulang

Salah satu pemicu kanker tulang adalah keturunan