Sementara itu pengamat perkotaan dari Budgeting Metropolitan Watch (BMW) Amir Hamzah yang menyebut untuk menghadapi isu-isu yang miring terhadap Anies, maka tidak perlu dengan menanggapinya. Seperti masalah banjir yang disebutnya meski terjadi di luar Jakarta yang disalahkan Anies.
"Masalah banjir Anies salah padahal banjir di Surabaya, banjir di Tanggerang, Anies salah. Tapi kalau Anies disebut Gubernur Indonesia tidak terima. Lalu soal Revitalisasi Monas, kita tidak perlu serang balik, itu hanya menutupi kelemahan bos mereka yang tidak mampu selesaikan masalah," kata Amir dalam diskusi yang dilakukan Gerakan Laskar PRO 08 (GL PRO 08) di Jakarta, Rabu, 19 Februari 2020.
Warga mendorong motornya yang mogok saat melintasi banjir di Jalan Letjen Suprapto, Jakarta Pusat, Sabtu 8 Februari 2020. Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Sabtu (8/2) dini hari membuat sejumlah kawasan di Ibu Kota terendam banjir. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Amir mengatakan suara-suara sumbang terhadap Anies, tidak akan terjadi kalau tidak ada sumbernya dari dalam.
Pandangan dirinya, Gubernur Anies Baswedan dalam membangun Jakarta bukan hanya sekedar fisiknya, tapi juga peradaban. "Rencana Anies bangun Jakarta itu, membangun peradaban, bukan sekedar fisik," tuturnya.