TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat 28 RW di 10 Kecamatan di Jakarta terendam banjir akibat hujan deras pada Kamis, 20 Februari 2020. Kepala Pusdatin BPBD DKI Mohammad Insaf mengatakan banjir paling tinggi terjadi di Kelurahan Cawang.
"Mencapai 80 sentimeter (cm)," kata Insaf dalam keterangan tertulisnya.
Insaf menjelaskan banjir tersebut diduga akibat akumulasi curah hujan tertinggi yang terjadi di Gunung Mas, Bogor, dengan intensitas 120 milimeter per hari. Hal itu menyebabkan kenaikan status siaga di Bendung Katulampa, Pos Pantau Depok, dan Pos Pantau Pesanggrahan.
Berikut adalah rincian data BPBD per pukul 12.00 WIB terkait banjir Jakarta:
- Jakarta Pusat, Kelurahan Kramat RW 04 RT 015 dengan ketinggian 10 cm dan saat ini berangsur surut.
- Jakarta Utara , Kelurahan Kapuk Muara RW 01 RT 02,03,04 dengan ketinggian banjir 15 cm dan saat ini berangsur surut.
- Jakarta Barat yaitu di Kel. Kamal RW 01, Kel. Pegadungan RW 03,04,05,07, Kel. Semanan RW 010, Kel. Rawa Buaya RW 01 & 08, Kel. Kedaung Kali Angke RW 01, 02, 04, Kel. Kapuk RW 016, Kel. Cengkareng Barat RW 09, 010, Kel. Duri Kosambi RW 06 dan Kel. Kedoya Selatan RW 01. Dengan ketinggian banjir rata-rata 5-40 cm yang diakibatkan oleh luapan Kali Angke dan curah hujan tinggi.
- Jakarta selatan yaitu di Kel. Pejaten Timur RW 05 & 08, serta Kel. Rawajati RW 07. Dengan ketinggian banjir rata-rata 20-30 cm yang diakibatkan oleh luapan Sungai Ciliwung.
- Jakarta Timur yaitu di Kel. Rawa Terate RW 04 & 05, Kel. Cawang RW 02, 03, 05, dan Kel. Kampung Melayu RW 04, & 05. Dengan ketinggian banjir rata-rata 10-80 cm yang diakibatkan oleh luapan Sungai Ciliwung dan curah hujan tinggi.
Insaf mengatakan pihaknya telah menginformasikan kenaikan tinggi muka air melalui media sosial seta mengirimkan SMS blast ke masyarakat yang berada di wilayah yang berpotensi terdampak luapan Sungai Ciliwung dan Pesanggrahan. BPBD, kata dia, juga telah berkoordinasi dengan kelurahan terkait untuk memberikan peringatan dini.
Selain itu, koordinasi juga dilakukan oleh BPBD bersama Dinas Sumber Daya Air yang melalui satuan tugas kecamatannya melakukan penanganan banjir di lokasi dengan penyedotan menggunakan pompa.
"Dibantu oleh PPSU Kelurahan dan pengangkutan sampah-sampah yang mengakibatkan banjir dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup," tutur dia.