TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan sektor rumah tangga menjadi penyumbang terbesar sampah di ibu kota. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI, Andono Warih, mengatakan dari 7.600 ton sampah yang dihasilkan di Jakarta setiap hari, 60 persen di antaranya berasal dari kawasan pemukiman.
Oleh karena itu, kata Andono, Pemprov DKI mengajak masyarakat untuk mengelola sampah di lingkungannya sendiri. Andono menyebut langkah itu dilakukan lewat gerakan bernama sampah tanggung jawab bersama (Samtama). Gerakan tersebut, lanjut Andono, telah sesuai peta jalan pengelolaan sampah yang dimiliki Pemprov.
"Itu mengacu pada Kebijakan Strategis Daerah dalam pengelolaan sampah dan rumah tangga," kata Andono saat mendampingi Gubernur Anies Baswedan dalam acara puncak peringatan Hari Peduli Sampah Nasional di Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Februari 2020.
Gerakan tersebut mengajak masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah rumah tangga di lingkungannya sendiri. Sampah yang tidak dapat diolah warga akan diambil oleh Dinas Lingkungan Hidup dan diolah di tempat pengolahan sampah terpadu. Dengan begitu, Pemprov DKI menargetkan pengurangan volume sampah yang dikirim ke tempat pembuangan akhir sebanyak 30 persen.
Bersama Anies, Andono berkeliling di RW 03 Cempaka Putih Timur. Mereka melihat warga setempat mengolah sampah yang mayoritas berbahan dasar plastik. Menurut Andono, RW 03 Cempaka Putih Timur merupakan satu dari empat kampung Samtama di Jakarta Pusat.
Adapun gerakan Kampung Samtama telah menjaring 330 relawan di 22 RW. Lalu Laskar Samtama, yaitu sebanyak 209 orang dengan rincian 185 relawan umum dan 24 relawan dokumentasi. Kegiatan Samtama yang diresmikan Anies Baswedan itu juga melibatkan komunitas yang bergerak dalam bidang lingkungan hidup, khususnya pengelolaan sampah.
ADAM PRIREZA