Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Camat Cisarua Peringatkan Turis Soal Ancaman Longsor di Puncak

image-gnews
Pintu utama kawasan wisata Gunung Mas Puncak, longsor pada Sabtu malam pukul 19.30. Lalu esok paginya setelah cerah, petugas gabungan dan Pemerintah Kecamatan Cisarua melakukan evakuasi dan membersihkan meterial longsor. Namun status masih waspada longsor susulan, Ahad 23 Februari 2020. Dok. Camat Cisarua.
Pintu utama kawasan wisata Gunung Mas Puncak, longsor pada Sabtu malam pukul 19.30. Lalu esok paginya setelah cerah, petugas gabungan dan Pemerintah Kecamatan Cisarua melakukan evakuasi dan membersihkan meterial longsor. Namun status masih waspada longsor susulan, Ahad 23 Februari 2020. Dok. Camat Cisarua.
Iklan

TEMPO.CO, Bogor -Camat Cisarua Deni Humaidi menghimbau bagi wisatawan yang hendak ke Gunung Mas, Puncak, untuk hati-hati dan waspada longsor susulan.

Pasalnya Sabtu malam 22 Februari 2020 kemarin, tebing setinggi 8 meter di pintu utama Gunung Mas longsor dengan panjang hingga 15 meter. Deni menyebut longor terjadi sekitar pukul 19.30 saat cuaca pada posisi cerah, sehingga dia masih menginveratisir musabab peristiwa itu.

"Tidak ada korban jiwa. Cuma akses ke sana kami tutup dulu untuk kendaraan, karena bahaya," kata Deni saat dikonfirmasi, Ahad 23 Februari 2020.

Deni mengatakan wisatawan yang sudah berada di kawasan Gunung Mas, dievakuasi oleh petugas melalui pintu lainnya. Para wisatawan di angkut menggunakan kendaraan umum, lalu seterusnya diantarkan ke mobil bus yang diparkirkan di depan gerbang Gunung Mas.

Sesaat setelah kejadian, Deni melarang petugas untuk mengevakuasi langsung lokasi karena tingkat bahaya akan longsor susulan masih tinggi. "Tadi pagi setelah terang baru kami turun ke lokasi dan mengevakuasi dan membersihkan material longsor," kata Deni.

Akibat dari kejadian longsor tersebut, Deni mengatakan untuk sementara kendaraan bus wisatawan dilarang masuk atau melintas jalur tersebut. Untuk kendaraan kecil, diperbolehkan tapi wajib mematuhi himbauan dan marka jalan yang sudah dipasang petugas di sepanjang lokasi longsor, hingga titik aman wilayah wisata Gunung Mas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami himbau dengan memasang pelang, juga ada petugas yang standby di lokasi. Terutama di titik yang terbilang rawan," kata Deni.

Kepala Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Citeko, Kabupaten Bogor, Asep Firman Ilahi, mengatakan hujan yang mengguyur Bogor khususnya wilayah Cibereum dan Puncak pada tiga hari terakhir tercatat lumayan besar.

Asep menyebut pada Kamis 20 Februari, curah hujan yang terjadi mencapai 80.5 Mili Liter Kubik (mm). Lalu pada Jumat 21 Februari, hujan tecatat di angka 32.2 mm. Terakhir pada Sabtu 22 Februari, hujan mencapai 19.1 mm. "Kemungkinan longsor terjadi karena air hujan yang meresap dibeberapa bukit itu over capacity," ucap Asep.

Namun Asep belum bisa memastikan atau memberi keterangan secara pasti penyebab longsor yang terjadi di Gunung Mas pada Sabtu malam 22 Februari itu, karena pihaknya masih mengumpulkan data.

Asep menjelaskan cuaca di Puncak pada Ahad 23 Februari ini, suhu udara mencapai 21.2 celcius dengan tekanan udara 1010.4 mb, memiliki kecepatan 5 KM perjam. "Adapun hujan yang terjadi baru tercatat 2.0 mm pada pagi tadi dan hujan susulan 1.2 mm siang tadi," demikian Asep.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

3 hari lalu

Tim SAR gabungan mencari korban tanah longsor yang dinyatakan hilang di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Basarnas Makassar secara resmi menutup operasi SAR bencana tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam di dua titik di daerah itu setelah dua korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan sehingga total korban meninggal dunia akibat bencana tersebut menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Update Info Terbaru Bencana Tanah Longsor di Tana Toraja

Proses pencarian dihentikan sementara usai BNPB menemukan 2 korban terakhir dalam bencana tanah longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

3 hari lalu

Tim SAR gabungan mengangkut kantong berisi jenazah korban tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Sebanyak dua korban yang dinyatakan hilang akibat tanah longsor di daerah itu berhasil ditemukan sehingga total korban yang meninggal dunia menjadi 20 orang. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Tim Gabungan BNPB Temukan 20 Korban Meninggal

BNPB melaporkan telah menemukan 20 korban dalam bencana longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan.


BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

3 hari lalu

Ilustrasi--Pengguna memeriksa informasi cuaca di situs Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG. (ANTARA/Zubi Mahrofi/uyu)a
BMKG Sebut Hujan Bakal Meningkat Seminggu ke Depan, Apa Penyebabnya?

BMKG juga mengimbau mewaspadai Antecedent Precipitation. Hujan apa ini?


Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

4 hari lalu

Warga berada di area terdampak tanah longsor di Palangka, Kelurahan Manggau, Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Senin 15 April 2024. Tanah longsor yang terjadi pada Sabtu (13/4) malam tersebut menewaskan 18 orang yang tersebar di dua titik yakni 14 orang di Palangka, Kecamatan Makale dan empat orang di Lembang Randanbatu, Kecamatan Makale selatan, Tana Toraja sementara dua korban lainnya masih dalam pencarian. ANTARA FOTO/Arnas Padda
Longsor di Tana Toraja, Warga yang Selamat Diungsikan ke Gereja

Longsor di Tana Toraja, Sulawesi Selatan, menelan 18 korban jiwa. Tim evakuasi membangun posko pengungsi di gereja setempat.


Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

4 hari lalu

Proses evakuasi korban tanah longsor di Makale, Tana Toraja, Minggu, 14 April 2024. ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulsel
Tanah Longsor di Tana Toraja, BNPB: Sebanyak 14 Orang Meninggal

Peristiwa tanah longsor tersebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi di wilayah dengan kondisi tanah yang tidak stabil.


Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

5 hari lalu

Petugas memeriksa lokasi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE) Pongkor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/HO-Humas Polres Bogor
Terjadi Longsor di Sekitar Gudang Bahan Peledak Milik PT Antam

Polsek Nanggung, Polres Bogor melaporkan terjadi longsor di sekitar gudang bahan peledak milik PT Antam Unit Bisnis Penambangan Emas (UBPE)


14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

5 hari lalu

Petugas membawa anjing pelacak mencari warga yang hilang saat tanah longsor dari puncak bukit mengubur 10 rumah dan lebih dari 30 rumah terdampak di Kampung Gintung, Desa Cibenda, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 25 Maret 2024. Sementara ini 9 orang dinyatakan masih hilang, lebih dari 30 rumah tertimbun longsor, serta lebih dari 300 jiwa mengungsi di kantor desa dan sekolah. TEMPO/Prima Mulia
14 Orang Meninggal Akibat Tanah Longsor di Tana Toraja

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tana Toraja hingga kini masih mencari warga yang dilaporkan hilang akibat tanah longsor.


One Way Arah Jakarta Berakhir, Polda Jabar: Arus Lalu Lintas Kami Paksa Normal

5 hari lalu

Kepadatan kendaraan wisatawan saat diberlakukan sistem satu arah (one way) pada libur akhir pekan di Jalan Raya Puncak, Gadog, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu, 2 Maret 2024. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengkaji rencana pembangunan jalan tol Puncak di Jawa Barat untuk solusi mengurai kemacetan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
One Way Arah Jakarta Berakhir, Polda Jabar: Arus Lalu Lintas Kami Paksa Normal

Wadir Lantas Polda Jabar AKBP Edwin Affandi, mengatakan sistem satu arah atau one way arah Jakarta berakhir seusai 11 jam diterapkan di Puncak.


Jalur Puncak Ditutup, Pemudik Diarahkan ke Jalur Alternatif Jonggol dan Sukabumi

5 hari lalu

Antrean kendaraan saat macet panjang lalu lintas pemudik, wisatawan, dan pemudik lokal di turunan Cikaledong, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 13 April 2024. Arus balik pemudik dari arah Jawa Tengah melalui jalur selatan Ciamis,Tasikmalaya, dan Garut, mulai melintas di Nagreg pada H+2 Lebaran. Pemerintah memprediksi puncak arus balik Lebaran 2024 akan berlangsung tanggal Minggu-Senin, 15-16 April 2024. TEMPO/Prima Mulia
Jalur Puncak Ditutup, Pemudik Diarahkan ke Jalur Alternatif Jonggol dan Sukabumi

Kemacetan masih terjadi di jalur nasional kawasan Puncak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada H+1 Lebaran Idulfitri 1445 Hijriyah, Minggu 14 April 2024. Akibatnya, arus kendaraan dari arah Cianjur menuju Bogor ditutup imbas pemberlakuan sistem satu arah (one way).


Begini Cara Ridwan Kamil Beri Pelajaran Pembuang Sampah di Sungai yang Viral

6 hari lalu

Foto pemuda pembuang sampah di Puncak Bogor yang viral. Foto Instagram.
Begini Cara Ridwan Kamil Beri Pelajaran Pembuang Sampah di Sungai yang Viral

Ridwan Kamil turut memberi pelajaran kepada pria muda pembuang sampah ke sungai di Puncak yang viral di media sosial.