TEMPO.CO, Jakarta - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta mencatat hingga Senin pagi, pukul 06.00, banjir Jakarta masing merendam 35 RW di Ibukota. Ketinggiannya pun beragam, mulai dari 10-100 sentimeter.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Muhammad Insaf mengatakan wilayah yang masih tergenang banjir itu tersebar di Jakarta Utara dan Timur, masing-masing 26 dan 9 RW. "Penyebab curah hujan tinggi," ucap Insaf ketika dihubungi, Senin, 24 Februari 2020.
Insaf menjelaskan, petugas pemadam kebakaran tengah melakukan evakuasi di wilayah Jakarta Utara. Sejumlah bantuan yang telah datang meliputi selimut, matras, popok, dan air mineral.
Adapun di wilayah Jakarta Timur, proses evakuasi dilakukan oleh petugas damkar, kepolisian, Satpol PP, Basarnas, dan relawan terkait. Bantuan berupa makanan siap saji, air mineral, dan mie instan pun sudah tiba.
Selain curah hujan tinggi, banjir di wilayah Jakarta Timur juga diakibatkan oleh luapan Kali Ciliwung, Kali Sunter, dan Kali Mati.
Menurut Insaf, banjir di wilayah Jakarta Pusat dan Barat sudah surut seluruhnya, namun masih ada pengungsi. Berdasarkan data yang ia berikan, di Jakarta Pusat terdapat 30 orang yang masih mengungsi dalam satu lokasi pengungsian. Mereka telah ditangani oleh BPBD DKI dan pihak kelurahan.
Selain itu, Insaf menyebut 85 pengungsi masih berada di satu lokasi pengungsian banjir Jakarta Barat. "Penanganan pengungsi oleh Dinsos dan Kelurahan," ucap dia.