TEMPO.CO, Jakarta - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Nurmansjah Lubis mengatakan banjir di Ibu Kota hanya disumbang 30 persen dari luapan Kali Ciliwung. Sisanya sebanyak 70 persen banjir disebabkan faktor lain.
"Paling banyak masalah hujan setempat," kata Nurmansjah di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Ahad, 23 Februari 2020.
Foto aerial banjir yang menggenangi Jalan Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Ahad, 23 Februari 2020. ANTARA/Sigid Kurniawan
Penyumbang banjir lain di ibu kota, kata Nurmansjah, adalah rob dan daya serap lingkungan terhadap air hujan. Sejauh ini, pria yang kini sebagai pedagang kopi itu menilai keberadaan banjir kanal timur belum berpengaruh besar untuk mengatasi banjir di DKI.
Banjir kanal, kata dia, hanya mempercepat durasi banjir dengan mengalirkan air ke laut. Selain itu, kendala lainnya adalah belum adanya sodetan yang menghubungkan Ciliwung dengan Banjir Kanal Timur. "Sodetan Ciliwung juga harus dipercepat pembangunannya," ujar dia.
Banjir di Jakarta, kata Nurmansjah Lubis, juga bakal berkurang jika waduk Sukamahi di Jawa Barat, rampung dibuat. Pemerintah juga mesti merekonstruksi waduk-waduk di Jakarta agar maksimal menangkap air hujan. "Setelah itu beres semua harus dipelototin kerjaannya. Kadang orang harus diawasi baru kerja," ucapnya.