TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil gubernur atau Wagub DKI dari PKS Nurmansjah Lubis punya solusi bagi Pemprov DKI untuk mengatasi banjir Jakarta.
Nurmansjah Lubis mengatakan DKI mesti sigap untuk memastikan saluran air atau drainase sanggup menampung genangan saat hujan tiba.
Menurut Nurmansjah, penanganan saluran air merupakan solusi jangka pendek untuk mencegah air hujan lama menggenangi sejumlah kawasan di ibu kota.
"Drainase yang ada di seluruh Jakarta harus diperhatikan sampai bulan Maret. Enggak sampai Maret saja, tapi sepanjang tahun," kata Nurmansjah di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Ahad, 23 Februari 2020.
Nurmansjah mengatakan seluruh instansi jangan putus semangat dalam menanggulangi banjir. Sebab, pemerintah mempunyai cukup anggaran untuk mencegah banjir Jakarta.
Selain itu, pria yang akrab disapa Bang Ancah ini mengatakan pemerintah mesti mulai berfokus pada program penanggulangan banjir begitu musim hujan selesai pada April mendatang.
"Waktu musim kering saluran saluran tuh ada kabel-kabel atau sampah sisa tertinggal harus dibersihkan," ujarnya.
Selain solusi jangka pendek, pemerintah pun mesti memulai memikirkan solusi jangka panjang dalam menanggulangi banjir di Jakarta. Salah satu yang harus dilakukan ada mempercepat sodetan Ciliwung dan normalisasi sungai dan waduk di ibu kota.
Nurmansjah pun menyarankan pemerintah meneruskan pembangunan biopori dan sumur resapan di seluruh wilayah Jakarta. Menurut dia, Pemrov DKI telah mempunyai target pembuatan 500 ribu biopori di Jakarta.
Lubang biopori itu nantinya mampu membantu menyerap air hujan. Bahkan, berdasarkan kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional yang diterima calon Wagub DKI Nurmansjah Lubis lubang biopori bisa mengurangi banjir Jakarta kiriman dari hulu. "Pompa-pompa juga harus dirawat dan dipastikan berfungsi saat menghadapi musim hujan."