TEMPO.CO, Bekasi - Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja, menetapkan status tanggap darurat setelah banjir melanda 20 dari 23 kecamatan di Kabupaten Bekasi. "Naik dari siaga menjadi tanggap," kata Eka saat meninjau banjir di Tambun Selatan, Selasa, 25 Februari 2020.
Salah satu titik banjir di Kabupaten Bekasi adalah kawasan Perumahan Dukuh Bima di Desa Lambang Sari. Perumahan tersebut merupakan kawasan elit. Banjir di lokasi ini mencapai ketinggian sekitar satu meter. Personel gabungan TNI/Polri hingga Basarnas diturunkan membantu evakuasi banjir di sana.
Eka menyebut banjir di Kabupaten Bekasi disebabkan curah hujan yang cukup tinggi. Saluran air yang ada tak mampu menampung debit air sehingga meluap ke permukiman warga.
Menurut Eka, pemerintah daerah telah melakukan langkah-langkah untuk melakukan penanganan bencana banjir di wilayahnya bersama dengan TNI/Polri serta relawan. Upaya pertama ialah mengevakuasi warga yang terdampak. Lalu mendirikan posko bantuan, dapur umum serta mendistribusikan bantuan berupa makanan, logistik, maupun pakaian bersih.
“Kami juga akan mengaktifkan posko-posko yang ada di kecamatan, desa maupun kelurahan untuk tetap siaga," ujarnya.
Eka juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Bekasi agar tetap waspada dan berhati-hati. "Jika masyarakat membutuhkan bantuan evakuasi dan lainnya, bisa menghubungi aparat pemerintah setempat," ujarnya.
ADI WARSONO