TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi E Bidang Kesra DPRD DKI Jakarta, Iman Satria, meminta insiden ambruknya atap ruang kelas di SMKN 24 Jakarta Timur diusut tuntas. Dia menyampaikan agar Inspektorat DKI memeriksa insiden tersebut dan melapor polisi bila ditemukan unsur tindak pidana.
"Saya minta ini diperiksa benar-benar. Dilaporkan polisi sajalah," kata Iman usai meninjau SMKN 24 Jakarta Timur, Jalan Bambu Hitam, Kelurahan Bambu Apus, Kecamatan Cipayung, Rabu, 26 Februari 2020.
Menurut dia, tak ada kompromi jika benar insiden atap ambruk di sekolah ada unsur pidana. Iman menduga ada yang salah dalam pengerjaan rehabilitasi sekolah oleh kontraktor. Dia pun heran dengan material bangunan sekolah, khususnya atap yang runtuh. Padahal, bangunan itu baru digunakan setahun pasca rehabilitasi.
"Saya hakul yakin ada yang salah. Barang meletot-meletot begitu," ucap politikus Partai Gerindra ini.
Rehabilitasi SMKN 24 Jakarta Timur berlangsung pada Oktober-Desember 2018. Perbaikannya menggunakan APBD 2018 dengan nilai sekitar Rp 2 miliar. Namun, baru satu tahun dipakai delapan atap ruang kelas itu runtuh.
Atap ambruk di ruang kelas SMKN 24 Jakarta Timur runtuh pada Jumat, 21 Februari 2020 pukul 02.45 WIB. Bangunan ini total memiliki 12 ruang kelas yang merupakan satu rangkaian konstruksi. Bangunan yang runtuh ini terletak di sisi timur SMKN 24 Jakarta Timur. Tak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
Dari pantauan Tempo, telah terpasang garis polisi di bangunan yang berada di bagian paling belakang kawasan sekolah ini. Atap-atap kelas di lantai dua dibiarkan terbuka. Puing-puing sisa reruntuhan atap ambruk pun masih tampak di beberapa titik.
LANI DIANA