TEMPO.CO, Bekasi - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bekasi, Adeng Hudaya, mengatakan banjir di pesisir akibat meluapnya Sungai Citarum sudah surut sejak pagi tadi.
"Sudah tidak ada limpasan, Sungai Citarum dalam kondisi stabil," kata Adeng ketika dihubungi Tempo pada Jumat, 28 Februari 2020.
Banjir sempat mengisolir dua desa di sana selama dua hari yaitu Desa Pantai Bakti dan Desa Pantai Bahagia. Banjir semakin parah karena tanggulnya jebol. Sehingga arusnya sangat deras menuju ke permukiman warga.
"Tanggul sudah diperbaiki secara darurat," kata Adeng.
Menurut Adeng, instansinya mengirimkan sebanyak 3.500 karung dan 1.500 bambu untuk penanganan tanggul secara darurat. Penanganan dilakukan oleh petugas gabungan dari TNI/Polri, Kementerian PUPR dan pemerintah daerah.
Dia mengatakan sekitar 600 pengungsi mulai kembali ke rumah masing-masing. Namun, dapur umum yang didirikan di posko-posko pengungsian tetap dibuka sampai 2 Maret mendatang sampai kondisi pulih atau sampai masa tanggap darurat selesai.
"Logistik masih aman, hari ini kami kembali mengirim mi instan dan lainnya," kata dia.
Camat Muara Gembong, Lukman Hakim, mengatakan banjir yang sempat membanjiri permukiman telah menuju ke laut. "Air laut juga sedang normal, tidak pasang. Sedangkan cuaca juga kondusif," kata dia.
ADI WARSONO